Mangupura (Bisnis Bali) – Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali menyambut positif bila Pulau Dewata juga memiliki ekowisata kakao karena akan terjadi pemerataan dalam pembangunan di sektor pariwisata, termasuk pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
“Untuk dapat mewujudkan ekowisata kakao di Bali dan menjadi daya tarik wisata baru, maka pengembangan ekonomi baru ini perlu dilengkapi infrastruktur dan fasilitas pendukung,” kata Ketua PUTRI Bali, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha di Nusa Dua, Minggu (15/4).
Ia yang juga pemilik Pod Chocolate ini mengatakan, infrastruktur dan fasilitas pelengkap diperlukan untuk memudahkan bagi wisatawan mancanegara maupun domestik untuk berkunjung ke ekowisata tersebut. Ia mencontohkan, jika seandainya ekowisata kakao tersebut berada di Jembrana maka infrastruktur jalan harus bagus terutama bagi mereka yang menggunakan moda transportasi udara, tentunya perjalanan dari bandara ke Jembrana membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Termasuk di dalamnya harus ada fasilitas pendukung yang menjadi satu paket. Jangan sampai masyarakat perjalanan jauh yang memakan waktu berjam-jam hanya bisa menikmati kakao saja,” ujarnya.
Di sinilah, kata Geg Inda, ekowisata perlu ada aktivitas pendukung lainnya seperti, apakah itu kolaborasi dengan Menjangan, perkebunan , budaya setempat, wisata danau atau lainnya. Bila tidak ada aktivitas pendukungnya maka perlu dibuatkan untuk bisa lebih menarik kunjungan.
Ia menilai dalam pengembangan ekowisata tidak bisa hanya melihat potensi kakao maupun kualitasnya saja, walaupun diakui biji kakao di Jembrana berkualitas ekspor. Pengembangan ekowisata kakao harus ada aktivitas pendukung lainnya guna menarik atau memaksimalkan kunjungan. (dik)