Denpasar (Bisnis Bali) – Kondisi menurunnya daya beli konsumen dan kini diperparah lagi dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal ini menurut Branch Manager Monex Bali Hengky Suryawan membuat kalangan investor atau pemodal belum confidence (percaya diri/PD) untuk mengambil keputusan strategis terkait berinvestasi saat ini. Kondisi itu yang juga mengakibatkan sejumlah sektor investasi belum mengalami tanda-tanda pertumbuhan pada triwulan I 2018 ini.
“Salah satunya tercermin pada pertumbuhan sektor properti. Sebelumnya banyak kalangan memprediksi tahun ini akan tumbuh signifikan, namun kenyataannya masih mengalami pertumbuhan yang melambat pada triwulan I ini. Hal sama juga terjadi pada sejumlah investasi lainnya saat ini,” tutur Hengky, di Denpasar, Rabu (11/4) kemarin.
Ia menerangkan, saat ini rasa percaya diri masyarakat untuk berbelanja maupun berinvestasi sedang tidak bagus. Itu akibat dunia investasi yang belum stabil hingga kini, sehingga banyak kalangan masyarakat atau pemodal lebih cenderung bermain aman dengan menempatkan dananya di bank. Imbuhnya, sikap main aman ini secara tidak langsung berpengaruh juga pada bisnis yang lain, termasuk pada investasi perdagangan berjangka yang cenderung tumbuh melambat pada semester I 2018 ini.(man)