Kamis, November 28, 2024
BerandaBisnisBali Tunjukkan Diri Mampu Jadi Pengekspor Buah Lokal

Bali Tunjukkan Diri Mampu Jadi Pengekspor Buah Lokal

Bali berhasil membuktikan diri menjadi eksportir untuk buah manggis dengan tujuan Tiongkok. Ekspor perdana dilakukan pada bulan ini mencapai 2 ton per hari. Pulau Dewata yang sebagian besar pengembangan tanaman buah lokal menggunakan pola pertanian organik, juga memiliki potensi untuk mengekspor buah lainnya. Buah apa saja?

SEIRING dibukanya kembali kran ekspor langsung untuk komoditi manggis produksi Bali ke Tiongkok pada tahun ini, Pulau Dewata setidaknya telah membuktikan diri bahwa tidak hanya sebagai pusat tujuan atau etalase dari pemasaran buah impor. Saat ini Bali yang sebagai tujuan pariwisata dunia juga sudah mampu menunjukkan diri sebagai daerah pengekspor buah.

Di sisi lain, makin luasnya pangsa pasar buah lokal, menjadi salah satu solusi dalam menopang pendapatan petani dengan stabilnya harga jual pada saat musim panen.

Sebagai gambaran, tahun ini manggis produksi Bali khususnya hasil produksi dari petani Kabupaten Tabanan telah mampu memasok hingga 2 ton dengan tujuan Tiongkok. Volume tesebut akan terus meningkat hingga akhir tahun nanti. Ekspor ke Tiongkok ini merupakan perdagangan perdana, setelah sempat empat tahun vakum karena pencekalan terkait persyaratan kualitas yang sangat ketat di negara tirai bambu tersebut.

Eksportir manggis, Jero Putu Tesan, Desa Padangan, Kecamatan Pupuan Tabanan mengungkapkan, dibukanya kran ekspor langsung ke Tiongkok merupakan peluang pasar menjanjikan. Sebab, Tiongkok menyerap manggis produksi dari Bali ini dalam jumlah besar seiring karena faktor cita rasa maupun kualitas buah yang unggul dibandingkan produksi negara lainnya. Katanya, di pasar ekspor, manggis lokal Bali ini mampu dibandrol dengan harga 4-5 dolar AS per kg. Harga ini lebih mahal dari harga di pasar lokal yang hanya berada di kisaran Rp 14 ribu-Rp 15 ribu per kg.

“Serapan pangsa pasar ekspor ini sekaligus akan menguntungkan bagi petani, bahkan akan mencegah anjloknya harga jual pada musim panen. Seperti, pada panen manggis tahun sebelumnya yang anjlok hingga di kisaran Rp 5 ribu-Rp 6 ribu per kg,” tuturnya. (man)

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer