Mangupura (Bisnis Bali) – Siswa Taman Kanak-kanak (TK) Pradnyandari II di Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara menggunaan bekas mes guru untuk tempat belajar. Kondisi ini sontak saja mengundang keprihatinan kalangan DPRD Badung. Tempat belajar siswa ini dianggap tidak layak, yakni belajar di eks mes guru SD 5 Kerobokan Kelod.
Dewan pun mendesak Pemkab Badung segera membangun gedung baru yang lebih representatif untuk tempat belajar anak-anak TK tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Badung, AAN Ketut Agus Nadhi Putra, Selasa (20/2), mengaku sudah melihat langsung kondisi TK dan SD 5 Kerobokan Kelod. Menurutnya, TK yang nempel dengan SD tersebut sangat tidak layak sebagai sebuah tempat belajar. Karena itu, ia mengusulkan agar TK Pradnyandari II punya gedung sendiri, tidak lagi menggunakan bekas mes guru SD.
“Kasian ada SD gabung dengan sekolah TK dan TK-nya belajar di bekas mes guru lagi,” ungkap Nadhi Putra.
Ia pun mengaku saat ini pemerintah kesulitan membantu TK tersebut lantaran TK masih berstatus yayasan milik PKK Kelurahan Kerobokan Kelod. Namun, agar pemerintah bisa “campur tangan” politisi Golkar asal Kerobokan ini mengusulkan agar TK tersebut diubah statusnya menjadi TK negeri. Dengan begitu, segala sarana dan prasaran TK bisa ditanggung penuh oleh pemerintah.
“Kita ingin TK itu dibuatkan gedung baru. Tetapi, karena statusnya milik yayasan, kita usulkan agar diambil menjadi TK negeri sehingga pemkab bisa membangun gedung baru,” katanya.
Jika tidak berganti status menjadi TK negeri, selamanya siswa-siswa yang bersekolah di TK tersebut akan belajar di bekas mes. “Daripada belajar di mes, kan lebih baik dijadikan TK negeri,” tegas Nadhi Putra.
Kemudian mengenai guru dan pegawai, pihaknya mengusulkan agar tetap diberdayakan sehingga guru dan pegawai yang sudah ada tetap bisa bekerja. “Jadi TK negeri, tetapi gurunya diberdayakan yang sudah ada. Intinya kita ingin anak-anak kita di Kerobokan bisa belajar dengan nyaman,” tukasnya.
Terkait usulan ini, Nadhi Putra mengaku sudah dikaji oleh pihak Disdikpora Badung. Ia berharap pembangunan gedung TK baru bisa bisa segera direalisasikan, sehingga siswa TK yang hampir mencapai puluhan orang ini tidak lagi belajar dibekas mes guru. “Kalau jumlah siswa (TK) lumayan banyak. Makanya kita konsen agar ini jadi prioritas,” pungkas Nadhi Putra.
Sementara I Made Mandi selaku Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung, tak menyangkal bekas mes guru SDN 5 Kerobokan Kelod digunakan ruang belajar oleh TK Pradnyandari II. Ia bahkan menyebut TK di bekas mes itu sudah berlangsung cukup lama. Namun, ia menegaskan meski belajar di bekas mes guru, namun ruanganya cukup representatif.
“Iya, itu dulunya mes milik SD. Karena tidak dimanfaatkan, itu dipinjam untuk TK dan itu masih sampai sekarang,” ujar Mandi sembari menyebut SDN 5 Kerobokan dibangun sekitar tahun 1973 dan penggunaan mes guru sebagai TK terjadi beberapa tahun kemudian.
“Yang jelas itu sudah dari lama. TK ini milik desa kelurahan,” imbuhnya.
Mandi pun tak mempersoalkan TK ini. Selain sudah memiliki izin operasional, bekas mes yang dijadikan tempat belajar juga tidak jelek-jelek amat.
“Sementara masih tetap jalan. Sambil jalan mungkin nanti pemda begitu juga usulan masyarakat agar dibangun TK Negeri di situ,” kata Mandi.
Terkait usulan masyarakat itu, pihaknya mengaku sangat menyambut baik. Bupati Badung juga sangat berkeinginan agar ditiap kecamatan ada TK Negeri. Saat ini baru ada tiga TK negeri di seluruh Badung.
“Untuk buat TK Negeri kita sedang lihat-lihat lahan. Terkait usulan agar TK itu (TK Pradnyandari II) dijadikan negeri, kita pun sambut baik tinggal proses koordinasi kita. Kita pun berharap bisa terealisasi,” tukasnya. (ad0.224)