SAAT panen raya harga buah naga kerapkali anjlok, seperti saat ini bisa menjadi Rp 5 ribu per kilogram. Untuk menjaga nilai jual buah naga, petani dapat melakukan pengolahan pascapanen dengan menjadikannya berbagai produk kuliner.
Untuk mencegah kerugian petani saat panen raya, Ir. Ni Made Yudiastari, M.Si., dosen Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa mengatakan, harus dilakukan pengolahan pascapanen. “Buah naga dapat diolah menjadi berbagai kuliner, mulai yang paling sederhana yaitu dibuat menjadi puding, dan donat. Untuk produk olahan yang lebih tahan lama yang bisa dibuat yaitu dodol, kerupuk dan sirup,” tuturnya.
Buah naga kaya akan gizi mempunyai khasiat untuk menjaga kesehatan jantung, mencegah diabetes, menurunkan kadar kolesterol, memperkuat tulang dan gigi, mencegah kanker dan menghambat penuaan dini. Dengan khasiat tersebut, berbagai olahan buah naga patut untuk dikonsumsi.
Selain itu olahan buah naga dapat dijadikan sebagai usaha dengan keuntungan menjanjikan. Proses mengolah dodol buah naga ini pun sangat mudah dan simpel. Bahan yang dibutuhkan adalah buah naga, tepung beras, gula pasir dan santan. “Buah naga yang sudah dipisahkan dari kulitnya dihancurkan lalu campur menjadi satu dengan bahan lain. Proses pembuatan dodol buah naga ini membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih,” terangnya.
Dodol buah naga ini bisa dijual dengan harga Rp10 ribu-Rp 20 ribu per kemasan tergantung kemasan dan isinya.
Selain dodol, buah naga yang sehat dan enak dapat diolah menjadi camilan yang sehat yaitu keripik buah naga. Harga jual kerupuk buah naga mulai Rp 15 ribu per 200 gram. Saat ini keripik buah naga masih jarang dijual sehingga peluang usaha sangat besar. (pur)