Denpasar (Bisnis Bali)- Hari kasih sayang (Valentine day) yang jatuh pada 14 Februari, menjadi peluang bisnis bagi para penjual bunga.
“Valentine tahun lalu saya bisa menjual hand bouquet saja hingga Rp 12 juta, belum lagi bunga potong,” kata Onky, seorang penjual bunga, I Gede Onky Radhika D., di Jalan Lembu Sora, Denpasar.
Ia mengatakan, bisa meraih penjualan hingga Rp 12 juta per hari. Ia mengaku, saat ini sudah mulai menerima pesanan ‘hand bouquet” dari para pelanggannya. Meski demikian ia mengaku, belum bisa memberikan harga kepada pelanggan, karena momen “Valentine” harga bunga naik berkali – kali lipat.
“Tahun lalu harga bunga mawar yang biasanya saya jual Rp 3.500 per tangkai, naik menjadi Rp 12 ribu. Untuk tahun ini, saya belum tahu berapa kenaikannya namun masih sekitar Rp 10 ribu- Rp 12 ribu tersebut,” tukasnya. Ia mengaku, memberikan harga lebih murah dari harga flourish di Gemeh, yang menjual mawar Rp 5.000 per tangkai saat hari biasa. Hal ini karena ia berjualan di rumah melalui media sosial.
Onky memprediksi, penjualan tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu terjadi peningkatan penjualan 75 persen dibandingkan hari biasa. Tahun ini saya prediksi, akan terjadi peningkatan penjualan hingga 90 persen dibandingkan hari biasa,” tukasnya. (pur)