Denpasar (Bisnis Bali) – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali IB Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) dalam Pilgub Bali 2018 berkomitmen mensejahterakan masyarakat Bali melalui program unggulan Nawa Candra. Program tersebut juga bertujuan menguatkan budaya Bali dan berlandas Tri Hita Karana.
“Nawa Candra sejalan dengan program Presiden Jokowi yakni Nawacita. Kita harapkan bisa langsung dinikmati masyarakat karena apa yang akan dikerjakan merupakan hal-hal yang mendesak dan menjadi kebutuhan masyarakat,” ungkap Ketut Sudikerta yang saat ini masih menjabat Wakil Gubernur Bali.
Program Nawa Candra, paslon Mantra-Kerta yang maju ke Pilgub Bali 2018 diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) yang terdiri atas Partai Golkar, Demokrat, NasDem, Gerindra, PKS, PBB dan Perindo berlandaskan Tri Hita Karana. “Program ini kami tujukan untuk mengajegkan Bali, yang dimulai dari penguatan desa Pakraman. Untuk mengajegkan Bali, kami mulai dengan penguatan desa pakraman, sebagai lembaga terbawah yang menjalankan adat dan budaya Bali,” terangnya. Untuk itu berbagai program dan bantuan yang dikucurkan kepada desa pakraman akan ditingkatkan.
Seperti halnya pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi, dipusatkan di desa dan daerah Mantra-Kerta juga akan menggenjot pembangunan di desa. “Kami tidak hanya fokus pada penguatan kelembagaan desa pakraman saja, tetapi juga akan terus berupaya melakukan penguatan dari segi perekonomian. Selama ini peran Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa sehingga penggerak perekonomian desa ini akan terus kami tingkatkan perannya,” tandasnya.
Penguatan LPD ini akan dilaksanakan dengan dukungan permodalan, penguatan SDM melalui pelatihan karena kendala LPD selama ini terletak pada SDM yang kurang profesional, penguatan kelembagaan dan pengembangan bisnis. “LPD selama ini banyak berkontribusi bagi perekonomian masyarakat Bali, selain itu juga bagi kegiatan sosial keagamaan di Bali. Karena sebagian keuntungan LPD disisihkan untuk membiayai kegiatan keagamaan di Bali, sehingga sangat meringankan beban masyarakat Bali,” tandasnya.
Keberadaan LPD bagi desa pakraman sangat penting, sehingga Mantra-Kerta akan terus mendorong kemajuan LPD. Sudikerta mengatakan akan mendorong desa yang belum memiliki LPD untuk segera mendirikan LPD agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di depan pakraman tersebut.
“LPD adalah aset Bali, yang tidak dimiliki daerah lain. Makanya ini akan kami dorong pertumbuhannya, karena bagaimana pun LPD ini sangat membantu pemerintah dalam memajukan desa pakraman dan mengentaskan kemiskinan,” tukasnya.
Dengan pengembangan LPD dan penguat desa pakraman, diharapkan pariwisata Bali yang merupakan pariwisata budaya dapat menjadi pariwisata berkelanjutan. (pur)