Denpasar (Bisnis Bali) – Meski harga batako berangsur mulai turun belakangan ini, namun permintaan bahan bangunan tersebut masih lesu. Demikian dikatakan salah seorang pedagang bahan bangunan di Jalan Karang Sari Denpasar, Ni Made Sriyani Widiastuti, Senin (12/2).
Dikatakan, batako menggunakan bahan dasar pasir sehingga harganya sangat dipengaruhi harga pasir. Ketika harga pasir naik, harga batako juga mengikutinya. Sebaliknya, saat harga pasir turun maka harga batako juga akan turun.
Menurut Sriyani, sejak Gunung Agung mengalami erupsi dan ditetapkan pada status awas sekitar September 2017 lalu, mengakibatkan harga pasir yang berasal dari galian di Karangasem melonjak tajam hingga dua kali lipat. Bahkan pasokan pasir sempat tersendat beberapa waktu. Kondisi itu secara otomatis membuat harga batako meningkat. “Batako dibuat menggunakan pasir cor. Saat harga pasir naik, harga batako juga naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.300 per biji,” ungkapnya. (dar)