Tabanan (Bisnis Bali) – Menopang mewujudkan Munduk Temu, Kecamatan Pupuan sebagai desa wisata di Kabupaten Tabanan, sejumlah potensi penunjang mulai digarap saat ini. Salah satunya, Banjar Kebonjero yang mulai menata potensi alam yang ada melalui atraksi panen salak gula pasir yang dikelola oleh P4S Batur Sari kepada para wisatawan yang datang ke Desa Munduk Temu nantinya.
Petani salak gula pasir, Banjar Kebonjero, Desa Munduk Temu, Ketut Suardika, S.E., di Tabanan belum lama ini mengungkapkan, secara kelembagaan pengelolaan Desa Wisata Munduk Temu akan berada di bawah Lembaga Ekonomi Masyarakat Desa Munduk Temu (LEMM). Saat ini, sudah ada 97 orang bergabung dalam LEMM yang nantinya akan menggarap desa wisata dalam organisasi Pokdarwis Desa Munduk Temu.
“LEMM ini yang nantinya dalam program kerja akan mengangkat berbagai atraksi wisata, khususnya potensi perkebunan hingga wisata spiritual yang ada di Desa Munduk Temu,” katanya.
Menurut Suardika yang juga pengelola P4S Batur Sari ini, nantinya wisatawan yang datang ke Desa Munduk Temu akan bisa melihat beragam komoditi perkebunan yang selama ini menjadi potensi terbesar di Kecamatan Pupuan. Di antaranya, kebun kopi, di mana wisatawan akan disuguhkan atraksi mulai dari cara pembenihan kopi, menyangrai hingga menikmati minuman kopi salah satunya dengan nama merek Kopi Leak, di mana produk tersebut sudah banyak dipasarkan melalui Bumdes.
Ia mengatakan, khusus untuk lokasi di Banjar Kebonjero, khususnya di kelompok P4S Batur Sari wisatawan yang datang akan disuguhkan pemandangan hamparan kebun salak gula pasir, manggis, duku, pohon kelapa, matoa, hingga jengkol yang produksinya sudah mampu menembus sejumlah pasar swalayan terbesar di Bali selama ini. Nantinya, wisatawan yang datang bisa mengetahui cara pembibitan tanaman, informasi terkait budi daya, hingga menikmati salak gula pasir dengan memanen langsung di kebun. (man)