Singaraja (Bisnis Bali) – Tingginya rasa memiliki krama desa terhadap LPD Ambengan dapat dilihat dari kepemilikan aset yang terus meningkat setiap tahunnya, dimana LPD Desa Pakraman Ambengan saat ini sukses dengan kepemilikan aset per 31 Desember 2017 mencapai Rp 34.703.129.000 milyar meningkat 19 persen dari tahun sebelumnya Rp 30.521.463.000. Hal itu terungkap dalam Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) LPD Desa Pakraman Ambengan Sabtu 27 Januari 2018 dimana merupakan LPD ke -4 dari 169 LPD di Buleleng yang mampu melaksanakan LPJ di awal tahun 2018. Dalam LPJ ini juga di sampaikan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja 2018.
Kepala LPD Desa Pakraman Ambengan Made Nyiri Yasa, S.Sos ,M.MAÂ mengungkapkan dari kepemilikan aset tersebut laba yang diperoleh per 31 Desember 2017 Rp. 705.180.642, sementara untuk Dana Pembangunan yang disetorkan kepada Desa Adat sesuai kesepakatan yakni 20 persen dari Laba yang diperoleh, LPD Ambengan tahun ini dana pembangunan Rp 150.036.128,-
LPD Ambengan berkomitmen bahwasannya dengan LPJ ini bagaimana krama desa bisa melihat LPD lebih dekat baik tentang keadaan dari LPD tu sendiri ,sehingga dengan demikian sosialisasi kepada krama itu sendiri lebih cocok dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu juga kegiatan ini sebagai upaya motivasi bagi krama bagaimana rasa memiliknya terus meningkat, akan lebih giat menabung atau meminjam dari tahun sebelumnya. “Kami bersyukur bisa melakukan pelaporan keuangan lebih awal dan ini juga serangkaian menyambut HUT LPD pada 12 Mei 2018 mendatang, “ungkapnya.
Lanjut Made Nyiri Yasa, meskipun sejumlah LPD dihadapkan pada situasi ekonomi yang sedikit melesu karena berbagai faktor seperti erupsi gunung agung, namun untuk di LPD nya sendiri karena tingginya rasa memiliki krama sejumlah persoalan seperti keterlambatan pembayaran pinjaman kredit atau tunggakan dapat tertangani dan terselesaikan sehingga tidak sampai mengurangi nilai kesehatan LPD, dimana diketahui saat ini LPD Ambengan kukuh dengan klasifikasi sebagai LPD Sehat dengan total nilai kesehatan per 30 Desember 2017 mencapai 95.11 persen. (ira)
