Mangupura (Bisnis Bali) – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Badung tahun 2019 untuk Kecamatan Abiansemal dilaksanakan, Senin (5/2) kemarin di ruang pertemuan Kantor Camat Abiansemal. Musrenbang kecamatan yang diawali di Kecamatan Abiansemal ini mengangkat tema pembangunan Badung tahun 2019 yakni “Peningkatan Investasi dan Kualitas SDM serta Pemantapan Infrastruktur untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas”, dengan 9 prioritas pembangunan. Musrenbang Abiansemal dibuka Kepala Bappeda Badung I Made Wira Dharmajaya serta dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Camat Abiansemal I Gst. Ngurah Surya Jaya, Ketua Dekranasda Badung Ny. Seniasih Giri Prasta, perangkat daerah, perbekel, BPD, organisasi wanita se-Abiansemal.
Camat Abiansemal I Gst. Ngr. Surya Jaya melaporkan, pada 1 Februari lalu telah menyampaikan hasil rekap usulan Musrenbang RKPD Abiansemal kepada Bappeda. Pelaksanaan musrenbang dibagi empat kelompok yakni kelompok ekonomi dan sumber daya alam, kelompok sarana prasarana wilayah, kelompok sosial budaya dan kelompok pengembangan SDM.
Untuk kelompok ekonomi dan SDA diusulkan oleh 9 desa dengan jumlah usulan 29 kegiatan, senilai Rp 45 M lebih.
Kelompok sarana prasarana wilayah diusulkan 18 desa dengan jumlah 311 kegiatan, nilai Rp 757 M lebih. Kelompok sosial dan budaya diusulkan 8 desa, jumlah usulan 14 kegiatan dengan nilai Rp 16 M lebih dan kelompok pengembangan SDM diusulkan 9 desa, jumlah usulan 31 kegiatan, nilai Rp 8,8 M lebih. “Semua usulan tersebut tidak terlepas dari upaya membangun Badung dari pinggiran dan luas Kecamatan Abiansemal 96,01 km2,” tambahnya.
Kepala Bappeda I Made Wira Dharmajaya mengatakan, musrenbang kecamatan wajib dilaksanakan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan daerah. Forum ini akan menentukan kematangan dan kemantapan dalam mempersiapkan RKPD secara berkesinambungan dan terintegrasi. Dalam musrenbang kecamatan ini juga akan dibuka ruang komunikasi antar stakeholder pembangunan dalam penyusunan RKPD 2019, dengan tujuan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan usulan rencana kegiatan pembangunan di desa yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah di kecamatan.
Pada kesempatan itu Wira Dharmajaya juga menyampaikan tentang hasil pelaksanaan pembangunan berdasarkan hasil musrenbang 2017, yang telah dianggarkan dalam APBD Badung tahun 2018 dengan total belanja Rp 7,2 triliun lebih. Dengan alokasi dari sisi manfaat 77,60% belanja publik dan 22,08% belanja aparatur. Berorientasi pada bidang pendidikan 20,33% dan kesehatan 11,04%. “Kondisi ini menunjukkan APBD Badung bersifat pro rakyat,” tambahnya. Disampaikan pula beberapa indikator ekonomi mikro berdasarkan publis data dari BPS dengan kondisi tahun 2016. Dimana pertumbuhan ekonomi 6,79% tertinggi di Bali. Indeks gini ratio mencapai 0,32 mengindikasikan ketimpangan rendah, tingkat kemiskinan 2,06%, IPM Badung 79,80.
Sementara Wabup Suiasa dalam pengarahannya menyampaikan, kehadirannya dalam pelaksanaan musrenbang kecamatan ini guna memastikan bahwa sumber perencanaan yang bersumber dari masyarakat desa sesuai visi dan misi, PPNSB serta tema pembangunan daerah. Suiasa juga ingin menangkap secara filosofis dan historis masyarakat, sehingga menjadi pertimbangan khusus bagi pemerintah. (ad 0.155)