Amlapura (Bisnis Bali) – Objek wisata agrowisata salak Sibetan, serta objek panorama Dukuh, Sibetan sampai kini masih sepi. Selain sebagai dampak dari erupsi Gunung Agung, objek wisata yang indah itu, karena pengelola belum banyak memiliki rekanan dan belum dipromosikan.
Hal itu disampaikan pramuwisata lokal objek Dukuh Lestari Made Arsana, Minggu (28/1) kemarin di Dukuh Sibetan, Karangasem. Objek wisata itu pihak Banjar Dukuh Sibetan dan sudah memiliki koperasi di Banjar Dukuh. Kata Arsana, pengelola menyediakan sejumlah paket wisata seperti trekking masuk kebun salak. Kebun salak sudah ditata rapi dipagari dengan pelepah pohon salak, sehingga saat masuk kebun salak selain sejuk, juga terkesan asri.
Objek wisata setempat didampingi jaringan ekonomi desa (JED). Paket trekking harganya Rp 15 ribu, selain jalan-jalan menikmati kebun salak, wisatawan juga bisa memetik 3 biji salak langsung di pohonnya. ‘’Jika wisatawan mau lebih, bisa membeli kepada petani,’’ kata Arsana.
Jalur trekking itu, masuk kebun salak, lalu jalan-jalan ke Sekar Gunung, melintasi kolam ceburan dan naik di Pemukuran dan makan di banjar atau balai wisata. Di puncak Bukit Pemukuran, bisa selfi atau foto-foto. Dari Pemukuran, selfi dengan panorama indah dengan latar belakang hamparan perbukitan, lembah hijau dan di tengah lembah menghijau dihiasi barisan perumahan penduduk Desa Manggis, serta Ulakan dan sekitarnya. Di selatan menghampar pantai Candidasa dengan Pulau Kambing, hamparan Pantai Labuan tampak indah dengan barisan tangki BBM Terminal Transit Manggis. (bud)