Unggul, Manggis Produksi Tabanan Diburu di Pasar Ekspor

508
(man)

Tabanan (Bisnis Bali) – Kabupaten Tabanan tak hanya memiliki potensi bagi pertanian padi, daerah lumbung pangan ini juga menyimpan potensi besar sebagai penghasil buah berkualitas unggul. Salah satunya, buah manggis dikembangkan di daerah Pupuan, Kabupaten Tabanan yang tengah jadi buruan di pasar ekspor saat ini.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Ir I Nyoman Budana, di Tabanan, belum lama ini mengungkapkan, pangsa pasar manggis produksi Kabupaten Tabanan memang menjanjikan di pasar ekspor. Kini pangsa pasarnya malah makin luas lagi dengan dibukanya kembali perdagangan langsung ke Tiongkok, setelah sebelumnya harus melewati pihak atau negara ke tiga.

“Tahun ini ditopang dengan iklim yang mendukung, kemungkinan produksi manggis di Kabupaten Tabanan mengalami lonjakan dari sebelumnya dan bisa maksimal memanfaatkan potensi pasar ekspor pada tahun ini. Selain itu, sejumlah petani manggis juga telah mulai mengurus resgistrasi kebun, sebagai syarat utama untuk bisa ekspor ke Tiongkok tahun ini, sehingga potensi bisa dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.

Jelas Budana, secara nasional ada beberapa provinsi yang merupakan sentra produksi manggis, namun jika dikaitkan dengan perbandingan kualitas atau mutu, maka produksi manggis Kabupaten Tabanan yang unggul. Sebab, meski memiliki tampilan kulit yang kusam atau kurang menarik, namun manggis Tabanan memiliki cita rasa manis yang sangat kuat. Namun, akuinya cuma dari segi kemampuan jumlah produksi rata-rata secara nasional, manggis produksi lokal ini menempati posisi kedua terbesar setelah Sumatra.

“Hal sama juga terjadi pada jenis rempah-rempahan, dimana untuk khasiat atau cita rasa produksi Bali termasuk Tabanan banyak dilirik pasar ekspor. Sebut saja, Tiongkok yang tertarik dengan cabai puyang, kunyit, dan jahe Bali,” ujarnya.

Sambungnya, terkait itu pula peningkatan luasan tanam untuk manggis di Kabupaten Tabanan terus ditingkatkan, karena hingga kini potensi untuk melakukan pengembangan atau perluasan masih ada. Itu di antaranya dilakukan melalui upaya tumpang sari dengan tanaman kopi, dan juga melalui program bantuan benih dari pemerintah pusat.

“Tahun ini Kabupaten Tabanan mendapat alokasi pengembangan manggis dalam bentuk bibit dari pemerintah pusat mencapai 75 hektar,” tandasnya. (man)