Amlapura (Bisnis Bali) – Mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, meminta Gunung Agung jangan lagi ‘’dijual’’ untuk kepentingan komersial pariwisata. Masih banyak objek wisata lainnya di Karangasem yang bisa dikelola, dipromosikan atau dijual untuk kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wayan Geredeg, Minggu (14/1) kemarin di Sibetan, Karangasem di sela-sela HUT Rumah Sakit Balimed. Geredeg mengatakan, kawasan Gunung Agung dan sekitarnya merupakan hulunya Bali. Kawasan itu merupakan kawasan yang sangat disucikan sejak zaman dahulu. Dia mengaku khawatir, kalau Gunung Agung dan sekitarnya terus dikomersialkan seperti untuk kepentingan pariwisata, sembarang orang akan menjamahnya, dan yang dipercaya malinggih di sana akan memberikan ganjaran. ‘’Sepertinya, saat ini kita baru diingatkan oleh Yang Di Atas, agar kita berhati-hati,’’ katanya.
Menurutnya, Gunung Agung untuk jalur trekking atau pendakian untuk pariwisata pun sebaiknya dihentikan. Pendakian ke Gunung Agung sebaiknya hanya untuk kepentingan spiritual, seperti tirtayatra, mendaki untuk mulang pakelem atau nuur tirta. ‘’Kini dunia bahkan sudah mengakui kalau Gunung Agung itu lain, memiliki getaran spiritual yang tinggi dan sangat disucikan karena di sana ada yang malinggih, di mana orang luar atau asing mengatakan di gunung itu Dewa yang malinggih. Karena itu, sejak September lalu semua ahli heran, berbagai pendekatan ilmu geologi dan para ahli gunung berapi, melakukan prediksi dan analisis, tetapi semua ilmunya itu meleset. Dipercaya permohonan lewat banyak doa dan ritual umat, sampai kini Gunung Agung tidak meletus dahsyat seperti analisis ahli dengan gunung itu digempur lebih dari 29.000 kali gempa, tetapi tidak meletus dahsyat. Semoga berkat permohonan banyak umat, Gunung Agung meletus perlahan dan akhirnya stabil kembali sehingga perekonomian Bali bisa cepat pulih,’’ paparnya. (bud)