Denpasar (Bisnis Bali) – Pariwisata Bali sudah menyiapkan rencana kedaruratan ketika Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup jika kemungkinan paparan vulkanik Gunung Agung kembali menutupi bandara. Dewan Pembina Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Bagus, Sudibya Rabu (10/1) mengatakan, Bali Tourism Hospitality (BTH) harus segera melakukan uji coba penerapan rencana kedaruratan untuk meyakinkan pasar pariwisata.
Ia mengungkapkan, penurunan kunjungan wisatawan ke Bali berkaitan dengan imbas erupsi Gunung Agung. Buktinya bisa dilihat dari dua aspek.
Ia menjelaskan, pertama aspek konfirmasi riil tentang situasi kondisi Gunung Agung setiap saat yang bisa menyebabkan terganggunya arus wisatawan. Ini disebabkan ditutupnya bandara ketika terpapar hujan abu vulkanik. Kapan terjadi dan berapa lama terjadi tidak ada kejelasan dan belum mampu diasumsikan terkait kondisi Gunung Agung.
Dipaparkannya, yang paling penting jika terjadi erupsi Gunung Agung apa tindakan pemerintah beserta stakeholder pariwisata. Ini menyangkut apa yang akan dilakukan untuk menyelamatkan wisatawan yang berada di Bali ketika bandara ditutup. Bagaimana membantu wisatawan yang mau melanjutkan perjalanan pulang atau ke destinasi lain.
Menurutnya, BTH sudah menyiapkan sistem detail dengan eksekusinya. Ini sistem yang sudah cukup bagus. Ini paling tidak bisa menciptakan ketenangan keyakinan calon wisatawan yang akan datang ke Bali. Ini akan membantu wisatawan mengambil keputusan untuk berani datang ke Bali.
Makin detail rencana kedaruratan akan makin meyakinkan calon wisatawan.
Seandainya uji coba berhasil dengan baik maka makin baik dampaknya bagi pariwisata Bali. Wisatawan akan berani mengambil risiko berlibur ke Bali. (kup)