Singaraja (Bisnis Bali) – Hasil olahan kunyit dengan kualitas terbaik masyarakat Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng menghasilkan jamu terbaik yang baik dikonsumsi untuk kesehatan masyarakat. Demikian diungkapkan Made Sami, salah seorang pelaku usaha pembuatan jamu kunyit dari desa setempat.
Dikatakan, hasil panen perkebunan kunyit ini tidak hanya dijual di sejumlah pasar di Buleleng juga ke luar Buleleng, karena kunyit yang dibudidayakan oleh sejumlah masyarakat di Desa Bengkala memiliki kelebihan dimana sari kunyit yang ada pada Kunyit Bengkala lebih kuat khasiatnya dari kunyit yang ada.
Bahkan Desa Bengkala yang merupakan kawasan dari pengembangan kawasan ekonomi masyarakat (KEM) khususnya bagi penyandang tuli bisu kini memanfaatkan kunyit tidak hanya sebagai rempah juga menjadi olahan minuman berupa jamu sehat yang peminatnya sampai saat ini cenderung meningkat.
Dikatakannya, kunyit dari Desa Bengkala memiliki keunggulan dimana umbi Kunyit Bengkala lebih besar dibandingkan kunyit yang ada, selain itu dari segi rasa karena sari kunyit yang ada pada Kunyit Bengkala lebih kuat sehingga sangat cocok untuk diolah menjadi minuman seperti jamu kunyit. “Kita pakai kunyit yang paling dewasa (inan kunyit-red) sehingga rasa kunyit yang dihasilkan dari jamu kunyit itu lebih kuat dan manfaatnya tentu baik untuk kesehatan karena kita mengolahnya secara tradisional dan tanpa bahan pengawet,”tuturnya.
Sementara itu bahan baku jamu kunyit yang ia beri nama Sari Kunyit Bengkala ini ialah dari kunyit yang sudah cukup umur dan yang baru di panen langsung dari kebun kunyit miliknya.
Ia menjelaskan, peminat jamu kunyit hasil olahannya bersama dengan warga yang menyandang tuli bisu cukup tinggi bahkan dirinya mengaku tidak bisa memenuhi semua permintaan dikarenakan terkendala daya tahan jamu yang hanya mampu bertahan 3 – 4 hariapabila disimpan di dalam lemari pedingin, sehingga tidak bisa memenuhi permintaan dari luar Desa Bengkala.
“Peminatnya cukup tinggi apalagi jika ada kunjungan wisatawan ke kelompok ekonomi masyarakat (KEM) ini permintaan bisa meningkat, jadi tidak bisa di stok kapan ada yang pesan saat itu juga baru bisa diolah karena pengolahannyapun hanya satu jam saja,”ungkapnya. Untuk satu botol jamu Sari Kunyit Bengkala ini ia jual hanya Rp 5000. (ira)