Denpasar (Bisnis Bali) – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dalam mewujudkan Denpasar yang bersih, aman, sejahtera, sehat dan bahagia mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Hal ini tidak lepas dari usaha dan kebijakan serta komitmen kepemimpinan Wali Kota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Wali Kota, IGN Jaya Negara, yang didukung segenap jajaran DPRD dan masyarakat Kota Denpasar.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI kembali menganugrahi Kota Denpasar dengan penghargaan Kota Sehat dengan tingkatan paling tinggi, yakni Swasti Saba Wistara.
Penghargaan yang diserahkan langsung Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr.dr. Nila Djuwta F. Moelek, SpM (K) diterima Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Tri Indarti SKM., di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, pada Selasa (28/11) lalu.
Kemudian penghargaan ini diserahkan kembali Sekda Kota Denpasar, A.AN Rai Iswara kepada kepada Wali Kota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara disaksikan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkot Denpasar pada Apel rutin dirangkai dengan HUT ke-46 Korpri, di Lapangan Lumintang Denpasar, belum lama ini.
Menurut Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan, Denpasar telah masuk dalam jajaran kota besar di Indonesia. Deretan kota-kota di Indonesia dengan program Kementerian Kesehatan RI melakukan sebuah penilaian Kota Sehat.
Pada tahun ini penilaian kembali di lakukan, dengan program Denpasar Kota Sehat Pemkot mendapatkan penghargaan swasti saba untuk yang ke 4 kalinya. Setelah sebelumnya memperoleh tiga kali berturut-turut Penghargaan Kota Sehat dalam tiap perayaan Hari Kesehatan Nasional, yakni 2011 Swasti Saba kategori Padapa, 2013 Swasti Saba kategori Wiwerda, 2015 Swasti Saba kategori Wistara dan 2017 Swasti Saba kategori Wistara.
“Tentu dari kriteria penilaian yang telah diberikan pemerintah pusat telah masuk dalam program berkesinambungan Pemkot Denpasar. Meliputi pelayanan kesehatan dasar masyarakat yang menyasar kawasan masyarakat banjar hingga mewujudkan sebuah pemukiman masyarakat yang sehat,” jelasnya.
Lebih lanjut dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan, dalam proses seleksi penyelenggaraan kabupaten/kota Sehat ini diikuti sebanyak 173 kabupaten/kota seluruh Indonesia dan yang lolos bedah dokumen sebanyak 122 kabupaten/kota. Kabupaten/kota yang menerima penghargaan Swasti Saba kategori Padapa sebanyak 19 kabupaten/kota, Swasti Saba kategori Wiwerda 41kabupaten kota dan Swasti Saba kategori Wistara sebanyak 62 kabupaten/kota Se-Indonesia. Sementara, di Bali ada 3 kabupaten/ kota yang mendapatkan penghargaan yakni penghargaan Swasti Saba Padapa diperoleh Kabupaten Bangli serta Kabupaten Klungkung dan Kategori yang paling tinggi yakni Swasti Saba Wistara diraih oleh Kota Denpasar.
Tidak hanya terdapat dalam program Dinas Kesehatan namun juga menjadi progran sinergi seluruh perangkat daerah Kota Denpasar. Penyelenggaraan kota sehat di KotaDenpasar dimulai sejak 2009 dengan mengikutsertakan 7 kawasan dari sembilan kawasan yang ada, yakni kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat yang mandiri dan kehidupan sosial yang sehat.
Di samping itu, Sri Armini juga menjelaskan indikator derajat kesehatan yang telah dicapai Kota Denpasar dimana angka kematian bayi 0,6 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 0,38 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu melahirkan 16,1 per 1000 kelahiran hidup sedangkan angka prevalensi balita kekurangan gizi 0,08 persen. (sta)