Tabanan (Bisnis Bali) – Erupsi Gunung Agung membuat kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Tabanan menurun. Selain itu, pembatalan kunjungan juga terjadi dan akan berlangsung sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.
Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Toya Adnyana, Selasa (28/11) mengungkapkan, erupsi Gunung Agung dan juga penutupan Bandara Ngurah Rai telah berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke DTW Tanah Lot. Ia memaparkan, sejak awal minggu hingga saat ini, kunjungan wisatawan yang datang mengalami penurunan hingga 40 persen per hari.
“Biasanya rata-rata kunjungan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara (wisman) ke DTW Tanah Lot mencapai 7.000 – 8.000 orang per hari. Namun, sejak Senin (27/11) kunjungan wisatawan yang datang hanya mencapai 4.000 orang per hari,” katanya.
Menurut Toya Adnyana, jumlah kunjungan tersebut terjadi hampir merata, baik terjadi di kalangan wisatawan domestik maupun wisman. Ia mengatakan, hingga kini dampak dari Gunung Agung ini baru terjadi untuk kedatangan langsung, sedangkan untuk pembatalan kunjungan belum ada terjadi dari sejumlah agen atau biro perjalanan wisata.
“Kami tidak bisa memprediksi kondisi seperti ini sampai kapan terjadi. Namun, yang pasti ini akan sangat dipengaruhi oleh kondisi Gunung Agung dan penutupan bandara,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Manajer DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa. Ia mengatakan, dampak dari erupsi Gunung Agung ini telah mengakibatkan pembatalan kunjungan dari sejumlah wisatawan.
Ia mengakui, pembatalan kunjungan dominan datang dari kalangan wisatawan asing dari Eropa dan Jepang yang selama ini pengunjung terbesar ke kawasan Jatiluwih.
“Pembatalan tersebut jumlahnya sekitar 1.000 wisman yang kebanyakan tamu group travel,” katanya.(man)