Tabanan (Bisnis Bali) – Tabanan Fiesta #1 di Kecamatan Marga serangkaian HUT ke -524 Kota Tabanan, Minggu (12/11) lalu, tak hanya menyuguhkan beragam kesenian lokal. Di ajang perhelatan akbar tersebut juga dimeriahkan dengan pameran dagang hasil dari para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) hingga sejumlah kuliner lokal. Menariknya, hasil kerajian yang disuguhkan salah satunya mengadopsi dari bahan baku limbah koran bekas, sehingga ikut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Salah satunya yang ditawarkan oleh I Ketut Suparta, merupakan UKM perajin bokoran dan keben (tempat sesajen) dari Banjar Pande Kediri Tabanan yang mengadopsi bahan dari limbah kertas koran. Suparta yang melakoni kerajinan berbahan koran sejak dua setengah tahun lalu mengungkapkan, koran bekas sesunguhnya memiliki potensi sebagai bahan baku kerajinan yang potensial, bahkan dengan proses yang benar penggunaan bahan baku kertas koran ini memiliki kualitas atau ketahanan yang tidak kalah dengan produk sejenis dengan menggunakan bahan baku kayu maupun rotan.
“Ide awalnya saya hanya iseng mencoba memanfaatkan koran bekas ini untuk membuat gelas. Dari keisengan tersebut karena melihat hasilnya bagus dan tahan banting, kemudian ide tersebut saya kembangkan dengan membuat tempat sesajen atau bokoran. Dari situ kemudian muncul sejumlah permintaan dari konsumen, sehingga kemudian berkembang hingga sekarang,” tuturnya.
Papar Suparta, bahan baku kertas koran untuk bisa dijadikan kerajinan bokor maupun sok keben ini harus melalui sejumlah proses. Tujuannya, guna menjaga bahan baku tersebut menjadi kuat, termasuk juga tidak patah atau robek ketika terkena air. Katanya, sebelum diproses, kertas koran yang digunakan dibentuk menjadi lintingan kecil dengan menggunakan bahan perekat, dari bentuk tersebut baru kemudian dibentuk menjadi sejumlah kerajinan, dan proses terakhir dilakukan pewarnaan.
Sambungnya, yang juga merupakan salah satu binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan, saat ini ia sudah mampu menghasilkan puluhan motif dari bentuk kerajinan berbahan kertas koran bekas. Di antaranya, bokoran, tempat kuangen mulai dari berbentuk kotak dan bulat, tempat tissue, hingga keben berbentuk kotak maupun bulat. Akuinya, dengan mengadopsi bahan baku yang tergolong unik ini, itu sekaligus membuat permintaan pasar akan produk kerajinan dari kertas koran ini selalu ramai dimintai konsumen selama ini.
“Konsumen sangat antusias terhadap berbagai kerajinan dari kertas koran bekas ini, bahkan konsumen tidak hanya masyarakat lokal saja, tapi juga beberapa datang dari kalangan wisatawan asing. Sebab, bagi mereka (wisatawan asing) kerajinan ini dinilai unik dan jarang yang memproduksinya saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, terkait harga meski merupakan tergolong hasil kerajinan yang unik, namun akuinya harga jual untuk produk hasil kerajinan berbahan kertas koran dibanderol dengan harga cukup terjangkau, yakni mulai Rp 150.000 hingga Rp 500.000 per pcs, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan pengerjaan. ad