Denpasar (Bisnis Bali) – Destar dan saput endek bordir, merupakan tren terbaru yang belakangan memang banyak digemari konsumen khususnya para remaja. Harganya yang tergolong cukup mahal tidak menjadi persoalan bagi konsumen, karena kualitasnya memang terjamin.
Destar jadi belakangan memang lebih banyak dicari konsumen, ketimbang destar lembaran. “Kalau yang sudah jadi praktis, tinggal dipakai saja dan tidak perlu repot-repot membuat lagi. Apalagi bagi mereka yang tidak bisa membuat destar, pasti akan lebih mudah membeli yang jadi saja,” tutur Putra Jaya pemilik brand Kuir, pembuat destar dan saput di Banjar Pande, Desa Pedungan, Denpasar. Karenanya kebanyakan konsumen memesan, sehingga ukurannya pas dengan kepala mereka.
” Kalau destar terlalu besar atau terlalu kecil, akan membuat konsumen tidak nyaman saat menggunakan dan akan terlihat aneh. Makanya konsumen saya lebih banyak memesan agar pas ukurannya,” tandasnya. Karena destar sangat berpengaruh terhadap penampilan seseorang saat mengenakan busana adat.
Makanya pihaknya mengaku terus menciptakan tren baru, yang menyesuaikan dengan kebutuhan dari konsumen. Seperti tren destar dan saput endek bordir yang sedang banyak peminatnya. “Kami melihat tren songket bordir yang banyak peminatnya, jadi kami adopsi dan padukan dengan endek yang sedang naik daun. Dengan perpaduan ini, membuat destar dan saput terlihat lebih mewah dan bisa digunakan dalam berbagai kesempatan,” paparnya. (pur)