Tabanan (Bisnis Bali) – Bisnis salon kecantikan makin prospektif, karena layanan perawatan kecantikan jadi kebutuhan setiap wanita. Hal tersebut menuntut pebisnis meningkatkan layanan, sehingga mampu memuaskan konsumen atau pengguna jasa. Demikian antara lain diungkapkan pengelola salon kecantikan, Indrayani, Senin (6/11).
Dikatakan, salon kecantikan bisa menyediakan layanan yang beragam mulai dari perawatan kaki – rambut. Jadi konsumen yang masuk salon kecantikan sudah bisa langsung mendapatkan layanan di satu tempat, tanpa harus berpindah – pindah untuk layanan kecantikan tertentu. Contoh, ketika mereka mau layanan perawatan rambut, mereka juga bisa melakukan perawatan wajah dan bagian tubuh lainnya.
Hal ini merupakan tantangan bagi pebisnis salon rambut untuk meningkatkan layanan, sehingga ketatnya persaingan tak menyebabkan mereka kalah saing. Menurutnya, bisnis salon kecantikan sangat sensitif, sehingga layanan yang diberikan mutlak kompeten. Seperti, layanan kecantikan kulit. Kini para profesional salon harus mengantongi sertifikat kompetensi sehingga mampu memberilan layanan yang berkualitas dan teruji. ” Saya kira konsumen kini juga makin selektif sehingga tak terjebak layanan salon abal – abal yang hanya berorientasi profit dan mengabaikan kualitas layanan,” ujar Indrayani.
Dia optimis, dengan kemajuan teknologi kecantikan saat ini akan konsumen. Itu karena konsumen mengejar kualitas walaupun harganya relatif mahal.
Dia mencontohkan, layanan kecantikan rambut. Dengan berkembangnya teknologi pelurusan rambut yakni sistem ion, telah memudahkan konsumen meluruskan rambut tanpa was – was akan hasilnya yang kurang maksimal. Demikian peratawan kecantikan kulit kini juga berkembang teknologi suntik filler yang memanfaatkan zat – zat alami berasal dari unsur hewani.
Hal senada disampaikan pebisnis salon kecantikan, Agustini. Katanya, bisnis salon kecantikan merupakan peluang yang menjanjikan, sehingga perlu digarap optimal. Dengan layanan yang bermutu, diharapkan konsumen juga makin yakin dalam perawatan kecantikan. Ini penting karena dalam persaingan yang ketat, tak dipungkiri berkembang praktik salon abal – abal yang berpotensi merugikan konsumen. Pengawasan semua pihak termasuk konsumen tak kalah penting, sehingga mampu mencegah berkembangnya praktik salon kecantikan yang bisa mengancam konsumen, juga salon kecantikan yang dikelola secara baik – baik. (gun)