Dampak dari peningkatan status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, beberapa negara memberlakukan travel warning untuk berkunjung ke Bali. Apa dampaknya?
PENINGKATAN status Gunung Agung yang sebelumnya berstatus awas dan kini ke level bawahnya yakni siaga berakibat terjadinya pembatalan 40 persen kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali yang berdampak sangat luar biasa bagi sektor pariwisata.
“Kami melakukan terobosan kreatif dengan mengajak seluruh anggota Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) melakukan kampanye bahwa Bali masih aman untuk dikunjungi,” ujar Ketua Pengurus Daerah IMBI Bali, Putu Ngurah Aryana didampingi wakilnya Daniel Setiawan Lukito, di Denpasar.
Melalui event Ngurah Rai International Bike Week, yang akan diikuti 102 peserta dari seluruh Indonesia dan start dari Cikampek pada 10-23 November 2017 menuju beberapa etape seperti Cirebon, Solo, Surabaya, Banyuwangi dan Bali ini, katanya, memiliki makna penting bagi pariwisata Bali yang saat ini tengah dilanda penurunan kunjungan wisatawan.
“Dengan kegiatan akbar yang kami gelar di Bali, kami ingin menggaungkan bahwa Bali masih layak dan aman dikunjungi. Kami mengajak mari sukseskan rally IMBI Jalur Merah Putih,” ungkapnya.
Tahun ini, pihaknya kembali menggelar rally Jawa Bali Jalur Merah Putih menempuh jarak 1.400 kilometer menandai tiga puluh tahun lahirnya organisasi IMBI.
“Setelah mendapat mandat untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan munaslub dan rakernas IMBI, pihaknya langsung berkoordinasi dengan jajaran IMBI pusat dan daerah lainnya,” jelasnya.
Lanjutnya, pesan Ketua Umum IMBI, Asops Kapolri Irjen M. Iriawan, dikatakan, even harus jalan terus. Karenanya, jika ada kekurangan dalam persiapan dan pelaksanaan ajang berskala internasional itu, akan terus dicarikan solusi dan dilengkapi secara bersama-sama oleh jajaran IMBI.
Mengingat IMBI bukanlah seperti klub atau komunitas motor, melainkan organisasi yang memiliki kepengurusan di daerah hingga 24 pengurus daerah di Tanah Air sehingga forum-forum organisasi seperti munaslub dan rakernas akan diikuti seluruh pengurus daerah.
Dalam perkembangannya, kata Aryana, muncul pemikiran lantaran saat ini Indonesia memiliki keberagaman kebhinekaan yang harus dijaga oleh semua elemen masyarakat sehingga kegiatan IMBI juga diarahkan dalam bingkai untuk memelihara keberagaman bangsa.
“Muncul pemikiran kami menambah satu lagi kegiatan untuk menjaga kebhinekaan di Indonesia ini melalui olah raga IMBI rally jalur merah pulih,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan ajang ini lantaran berdekatan dengan momentum Hari Pahlawan dan gugurnya pahlawan Bali Gusti Ngurah Rai sehingga kegiatan dirancang dengan spirit Hari Pahlawan.
Daniel Lukito menambahkan, di beberapa etape kota yang disinggahi, akan digelar kegiatan aksi bakti sosial yang dihelat masing-masing pengda IMBI bersama masyarakat lainnya. Beberapa peserta nantinya akan bergabung di kota-kota etapeyang disinggi rombongan rally seperti Solo dan Surabaya.
Diperkirakan sampai di Banyuwangi, Jawa Timur 23 November langsung ke Bali menuju Taman Makam Pahlawan Margarana Tabanan.
Saat di Banyuwangi, itulah peserta akan diatur sedemikian rupa sampai berjumlah 102 peserta yang masing-masing motor besar yang dikendarai mereka membawa bendera merah putih.
“Saat finis di TMP Margarana, kami akan melakukan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang gugur mendahului kita dalam mempertahankan kemerdekaan,” imbuhnya.
Pada bagian lain ditambahkan, rally motor besar tersebut akan mendapat pengawalan petugas Patwal sehingga akan berjalan tertib mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Peserta rally juga tidak akan menggunakan sirine dan lampu strobo serta menjaga etika di jalan raya guna menepis kesan arogan.
Selama berada di Bali, para peserta yang sebagian besar pengurus daerah IMBI di Tanah Air akan mengikuti munaslub dan Rakernas yang akan dihadiri langsung Ketua Umum IMBI Pusat Irjen Iriawan.
“Pembukaan munaslub dan rakernas akan kami gelar pada 24 November 2017 bertempat di Kampung New Kuta Bali di Pecatu Graha, Badung,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Ketua Bidang Informasi dan Media Bali Tourism Hospitality, Dewa Gede Ngurah Byomantara mengungkapkan, aktivitas Gunung Agung dalam sebulan terakhir ini mengurangi jumlah tujuan wisata, yang berada di daerah Kabupaten Karangasem. Setidaknya ada tiga tempat favorit di Bali, yang kini tak bisa didatangi yaitu Pura Besakih, Tulamben, dan Tirta Gangga. Namun pihak otoritas pariwisata Bali bertekad mempertahankan jumlah wisatawan.
“Turis jangan sampai ke luar Bali. Jangan sampai karena aktivitas gunung Agung ini mempengaruhi tempat wisata yang lain,” katanya. (aya)