Denpasar (Bisnis Bali) –Â Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung sudah berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi Bali secara menyeluruh. Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Wilayah Bali, Putu Anom, Rabu (18/10) mengatakan, kawasan wisata yang terutama berdekatan dengan lokasi Gunung Agung terlihat sepi pengunjung.
Ia mengungkapkan, Gunung Agung sudah sebulan lebih menunjukkan tanda-tanda akan terjadi erupsi. Ini sesuai pemantauan Badan Vulkanologi, Klimatologi dan Geofisika.
Ia menjelaskan, pemerintah juga sudah menetapkan wilayah yang berdekatan dengan Gunung Agung yang rawan bencana. Masyarakat yang ada di kawasan rawan bencana juga sudah mengungsi ke wilayah yang aman.
Dipaparkannya, masyarakat Karangasem tidak hanya mengungsi di kabupaten/kota di Bali. Bahkan, ada masyarakat Karangasem yang mengungsi ke wilayah Pulau Lombok.
Lebih lanjut dikatakannya, selain masalah pengungsian, akibat pemberitaan erupsi Gunung yang begitu gencar wisatawan takut berlibur ke Bali. Bahkan, berita hoax erupsi Gunung Agung menyebabkan wisatawan menunda berlibur ke Bali.
Menurutnya, saat ini sekitar 80 persen daya tarik wisata (DTW)Â di Bali yang masih aman untuk dikunjungi. Meski demikian, sudah ada penundaan kedatangan wisatawan yang berkunjung ke Bali termasuk peserta Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE).(kup)