Libur Fakultatif Puskesmas dan IGD di Kota Denpasar tetap Siaga Melayani Masyarakat

325

Denpasar (Bisnis Bali) – Menindaklanjuti surat edaran Gubernur Bali No. 003.1/6919/BKD tanggal 16 Oktober 2017  terkait dengan Libur Fakultatif Hari Raya Dipawali yang jatuh pada 18 Oktober, segala bentuk pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dibebastugaskan, kecuali IGD RS Wangaya dan puskesmas yang tetap melaksanakan pelayanan seperti biasa.

Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara mengatakan, terkait dengan adanya surat edaran tersebut, Pemkot Denpasar menghormati kebijakan tersebut dan meneruskan ke seluruh OPD di Kota Denpasar. “Kami mengikuti surat edaran tersebut, dan terkait pelayanan public, kami kembalikan ke OPD masing-masing mengingat ini adalah kali pertama, serta bagi umat yang merayakan kami ucapkan selamat hari raya,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Ni Luh Putu Sri Armini  menyatakan, pelayanan kesehatan masih berjalan seperti biasa pada seluruh puskesmas dan IGD RS Wangaya. “Karena ini baru pertama kali, jadi kami mengambil kebijakan untuk tetap mengimbau puskesmas dan IGD buka seperti biasa, terlebih ketika masyarakat belum tersosialisasi dengan baik tentang kebijakan ini,” ungkapnya.

Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar, AA Isteri Agung  mengatakan, pelayan publik di Disdukcapil  sementara diliburkan, untuk menghormati surat edaran yang disampaikan, dan dibuka kembali seperti biasa pada 19 Oktober 2017.

Surat edaran tentang Dipawali ditujukan kepada Gubernur seluruh Indonesia, Pimpinan Instansi Sipil, TNI/Polri dan Pimpinan BUMN atau swasta yang ditandatangani langsung Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, I Ketut Widnya.

Sejumlah negara diketahui telah menetapkan Dipawali sebagai hari libur nasional. Di antaranya Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat. Di Indonesia, 2017 ini menjadi kali pertama penetapan Hari Dipawali menjadi hari libur fakultatif.

Hari Raya Dipawali atau dalam bahasa Sanskerta Deevapali merupakan hari raya umat Hindu di India untuk memperingati kemenangan kebaikan terhadap kebatilan. Perayaan ini terfokus pada lampu dan cahaya, terutama pada lampu diya tradisional. Kembang api juga turut dipergunakan dalam festival ini di beberapa negara. (sta)