Mangupura (Bisnis Bali) – Pemberian santunan bagi penunggu pasien di Kabupaten Badung mendapat apresiasi dari Ketua Komisi I DPRD badung. Hanya, Suyasa berharap teknis pemberian santunan ini bisa dipermudah.
Saat dihubungi di kantor DPRD Badung, Jumat (6/10) kemarin, politisi Partai Golkar tersebut menilai, program santunan penunggu pasien dari Bupati Badung ini sangat membantu masyarakat Badung yang sedang tertimpa musibah keluarga sakit.
“Program Bupati Badung dalam memberikan santunan penunggu pasien ini patut diapresiasi. Santunan ini betul-betul sangat dibutuhkan oleh warga yang tidak bisa mencari nafkah selama menunggu anggota keluarganya yang sakit,” ujarnya.
Hanya politisi muda asal Desa Penarungan, Mengwi ini meminta agar teknis pengurusan dan pencairan santunan ini bisa dipermudah. Bila perlu, ia berharap ada petugas atau loket khusus di RSUD Mangusada yang mengurusi masalah santunan penunggu pasien ini. Dengan begitu, masyarakat penunggu pasien tidak perlu lagi ribet, apalagi sampai bolak-balik ke Puspem Badung hanya untuk urusan administrasi.
“Cuma harapan kami teknis pemberiannya dipermudah. Kan kasian mereka sudah mengurus anggota keluarganya sakit, kini harus disibukkan lagi mengurus santunan ke Pemkab,” kata Suyasa.
Ia berharap santunan ini cukup selesai di RSUD atau puskesmas. Untuk itu, petugas harus ada stand by di lokasi tersebut. “Kalau bisa buatkan loket khusus di rumah sakit. Begitu pasien dibolehkan pulang (dari opname di rumah sakit), santunan bagi penunggu sudah bisa langsung cair,” jelasnya.
Selain itu, Sekretaris DPD Golkar Badung ini juga berharap ke depan besaran santunan penunggu pasien ini ditingkatkan seiring bertambahnya APBD Badung.
“Selain mudah dan cepat, nilainya juga kami harapkan dinaikkan. Kami ingin santunan ini benar-benar memberi keringanan kepada masyarakat. Siapa sih yang mau anggota keluarganya sakit,” tukas anggota Dewan dua periode ini. (sar)