Denpasar (Bisnis Bali) – Pemberian pakan kualitas rendah yang dibarengi dengan pemberian suplemen organik, ternyata memberikan hasil yang lebih baik dari pemberian pakan hijau-hijauan. Hal tersebut merupakan kabar baik bagi petani ternak yang mengalami kesulitan dalam memperoleh pakan hijau-hijauan, terutama saat musim kemarau.
Teknologi tersebut ditemukan oleh Ir. I Gede Sutapa, M.P., dosen Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, Denpasar. Sebelumnya telah diujicobakan kepada ternak sapi dan kambing di Desa Tohpati dan ternak se-Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Hasilnya ternyata sangat memuaskan. Dalam uji coba selama 6 bulan tersebut menunjukkan hasil bahwa perkembangan ternak lebih baik, dibandingkan dengan pemberian pakan hijau-hijauan. “Penelitian ini saya lakukan dalam program iptek bagi masyarakat dari dana hibah institusi Universitas Warmadewa, terhadap 2 kelompok mitra. Dengan pemberian suplemen organik pada pakan jerami, perkembangan ternak lebih baik dari pemberian rumput hijau,” paparnya. Ternak sapi yang selama 2 tahun tidak birahi timbul birahi, dan godel (anak sapi) yang dilahirkan tampilan lebih baik dan berat lahir lebih baik.
“Teknologi ini sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh petani ternak sehingga makin banyak diminati. Kalau selama ini petani ternak, tidak dapat menerapkan berbagai teknologi yang diberikan kepada mereka karena rumit dan membutuhkan waktu dalam mengerjakan karenanya saya berupaya mencari solusi dengan membuat teknologi yang sangat mudah dan bisa dilakukan oleh petani ternak,” tandasnya.
Kalau selama ini petani yang melakukan fermentasi terhadap pakan jerami (pakan berkualitas rendah) membutuhkan ruang besar dan juga waktu karena proses fermentasi sekitar 2 minggu, namun dengan teknologi terbaru ini tidak membutuhkan waktu lama.
“Bahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pakan menggunakan teknologi sederhana ini adalah biostrap, suplemen organik cair (SOC) dan trypi,” terangnya.
Ada dua cara yang dapat dilakukan petani ternak yaitu cara pertama yaitu pakan kualitas ternak berupa jerami kering dan sisa pertanian lain seperti sisa tanaman jagung dan tanaman kacang disiram dengan campuran 10 cc SOC + 20 cc bio strap + 15 liter air, kemudian dimasukkan karung diamkan sehari, keesokan harinya bisa diberikan kepada ternak. Bila cara ini maish dianggap sulit oleh petani, ia menyatakan ada teknologi yang lebih sederhana lagi yaitu ternak langsung diberikan pakan jerami setelah itu diberikan minum campuran trypi 20 gram + biostrap 20 cc + 15 liter air. Pemberian campuran trypi ini diberikan selama seminggu, kemudian seminggu lagi tidak diberikan begitu seterusnya diselang-seling. Dengan teknologi ini tentunya sangat mudah untuk dilakukan petani ternak. (pur)