Denpasar (Bisnis Bali) – Pemkot Denpasar melakukan langkah bersama masyarakat dalam tanggap bencanan di Kota Denpasar. Salah satunya KRB Gunung Agung. Sebelumnya, langkah tanggap bencana telah dilakukan, dengan melakukan pemantauan aktivitas Gunung Agung melalui Damamaya Denpasar Cyber Monitor, di Graha Sewaka Dharma Lumintang.
Kali ini, melalui aplikasi Penganduan Rakyat Online (Pro) Denpasar Plus Kota Denpasar tidak saja menjadi sarana pengaduan dan pusat berbagai data di Kota Denpasar, namun juga dapat mengakses data-data warga KRB Gunung Agung yang bertempat tinggal sementara di Kota Denpasar. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar, Dewa Made Agung, Senin (2/10), di Denpasar.
Sampai saat ini, di Kota Denpasar jumlah warga KRB Gunung Agung mencapai hingga 13.868 jiwa, sehingga melalui aplikasi Pro Denpasar plus yang dapat diakses melalui handphone Android dapat dilihat langsung data lengkap tentang jumlah pengungsi, posko, rekapitulasi pengungsi berdasarkan desa/kelurahan. Meliputi data jumlah anak-anak 1559, lansia 2264, balita 706, dewasa/remaja 9160, ibu hamil 12 orang, dan difabel 3 orang.
Di samping mencantumkan data jumlah warga KRB, juga dapat dilihat jumlah posko yang ada di Denpasar yang mencapai 164 posko yang tersebar di seluruh Kota Denpasar. Di antaranya, Posko Gurita Sesetan Denpasar Selatan, Posko Terpadu I Sanur Kauh Jl. Danau Tempe Nomor 1, Posko Mandiri Kesiman Kertalangu, Posko Dusun Tegal Buah, dan Posko Gung Lumut, Posko mandiri ubung Jl. Gatsu 2, yayasan Padang Sambyan Klod. Selain itu, dapat juga diakses melalui Pro Denpasar Plus, juga dapat diakses melalui internet di alamat pusatdata.denpasarkota.go.id.
Dewa Made Agung mengatakan, pihaknya juga menyiapkan akses data melalui aplikasi meliputi jumah anak sekolah TK SD, SMP, SMA/SMK. Meliputi Taman Kanak-Kanak (TK) dengan jumlah 103, SD 1112 orang, SMP 465 orang, SMA/SMK 365 orang.
Dijelaskannya, data-data ini terus di-update setiap saat merujuk data dari desa/kelurahan, baik warga KRB yang berada di posko-posko maupun secara mandiri yang menetap di sanak saudara. (sta)