Denpasar (Bisnis Bali)- Perkembangan inovasi khususnya pada kain endek, saat ini memberikan ketertarikan bagi sebagian masyarakat untuk menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari. Namun demikian, penggunaan kain endek yang diolah menjadi berbagai bentuk pakaian siap pakai, akan nampak elegan jika disesuaikan dengan usia dari pengguna.
Hal ini diungkapkan Ketua Asosiasi Bordir Endek dan Songket (Asbest) Kota Denpasar, Rhea Cempaka, dalam acara Asbest Festival, yang dilaksanakan di Renon, Sabtu (30/9) lalu. Dia mengatakan, tujuan diadakannya berbagai show di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa, endek bisa tersajikan menjadi busana dengan tampilan yang elegan. ”Elegan disini kami maksudkan yaitu, tidak berlebihan. Bagaimana berpakaian sesuai usia atau tidak dewasa sebelum waktunya,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, kain endek saat ini bisa dimodifikasi sedemikian rupa, untuk dijadikan berbagai jenis pakaian yang memberikan kesan cantik dan elegan pada pengguna. Tidak seperti dulu, yang lebih biasa dipakai untuk pakaian formal oleh masyarakat, sehingga terlihat kaku dan tidak cocok untuk anak-anak. Sedangkan saat ini sudah mengikuti perubahan, yang endek sudah digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan, dikatakannya, penggunaan endek saat ini tidak hanya untuk acara formal, namun juga digunakan untuk santai.
Ia mengatakan, saat ini endek tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal, namun hingga internasional. Hal ini terbukti dari beberapa pameran yang pernah diikutinya di luar negeri, mendapat respons positif oleh masyarakat setempat terutama untuk pakaian jadi. (wid)