Denpasar (Bisnis Bali) – Kemenpar menggariskan pengembangan homestay (pondok wisata) dan program pembangunan desa wisata. Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Nyoman Nuarta, Rabu (13/9) mengatakan, pengembangan home stay ini diharapkan mendukung percepatan pembangunan dan kedatangan wisatawan ke Bali.
Ia mengungkapkan, DPD HPI Bali sangat mendukung program pengembangan homestay. Hal ini dikarenakan, kalau sudah desa wisata banyak dibentuk di Bali akan memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati daya tarik wisata.
Ia menjelaskan, desa wisata pasti memiliki daya tarik wisata. Ini seperti
wisata kuliner, wisata pertunjukan tarian Bali, wisatawan diajak belajar menari, dan wisatawan diajak memasak sebelum menikmati kuliner.
Dipaparkannya, di desa wisata wisatawan bisa diajak berinteraksi langsung dengan warga. Wisatawan bisa tinggal di pondok wisata atau di rumah masyarakat untuk mengetahui gaya hidup masyarakat setempat.
Lebih lanjut dikatakannya, desa wisata dan pondok wisata dibangun pasti ada dampak ganda dari sisi ekonomis. Hal ini dapat dinikmati oleh masyarakat setempat dan juga mengurangi pengangguran.
Menurutnya, pengembangan desa wisata dapat meminimalisir urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Sampai hari ini kurang lebih hampir 115 desa wisata terbentuk di Bali. (kup)