Denpasar (Bisnis Bali) – Denpasar Design Center (DDC) milik Pemkot Denpasar di bawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar telah mampu mempasilitasi 4.460 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri kecil dan menengah (IKM). Jumlah tersebut dari tahun 2013 sampai saat ini dengan pelayanan konsultasi, e-commerce dan kemasan. Bahkan, belum lama ini DDC juga melayani UKM dan IKM dengan rumah belanja. Hal ini dikatakan Koordinator DDC, I Gusti Ngurah Suyasa, S.E., M.Si., Rabu (13/9).
Menurut Ngurah Suyasa, awalnya Pemkot Denpasar membentuk rumah kemasan, karena ide cemerlang Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra membantu para pelaku usaha dan industri kecil. Mereka mampu memproduksi produk yang unggul, namun belum mampu dikemas atau sentuhan kemasan menarik. Untuk itu, dibuat rumah kemasan untuk memfasilitasi para produsen kecil membuat kemasan yang menarik dan higenis. ”Sekarang menjadi DDC dengan pelayanan di antaranya kemasan, konsultasi, HKI, e-commerce, rumah belanja dan teknopark. Ruang lebih besar dan luas untuk membantu masyarakat Kota Denpasar. Maka mulai 2013 lalu sudah memfasilitasi 4.460 UKM-IKM dengan berbagai keperluan,” katanya.
Ia menyebutkan, pelayanan e-commerce sebanyak 3.700, kemasan sebanyak 347, konsultasi 350 dan HKI sebanyak 51 orang.
Ngurah Suyasa menegaskan, Denpasar Design Centre bertujuan sebagai pusat memperoleh solusi pemecahan masalah yang dihadapi IKM Kota Denpasar. Oleh karena itu, visi dan misi DDC menjadi pusat pengembangan desain dan pemasaran untuk Denpasar, Bali dan Indonesia Timur. Sementara misi menunjang dan membantu pengembangan desain untuk IKM, mensosialisasikan dan melatih IKM agar dapat mempergunakan software desain, mengembangkan desain lokal dan nasional agar dapat bersaing di pasar dunia, juga memberikan konsultasi dan pendampingan bagi IKM dalam bidang desain kemasan, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan desain tekstil, serta meningkatkan promosi hasil industri melalui e-commerce.
”Sampai saat ini DDC sudah banyak yang mengunjunginya. Bahkan, dijadikan media pembelajaran, karena di Indonesia baru ada beberapa pelayanan sama. Kami pun berkeinginan DDC dijadikan UPTD, sehingga lebih leluasa dapat memberikan pelayanan kepada UKM-IKM khususnya Kota Denpasar dan Bali,” kata Suyasa sambil menyebutkan, bidang kemasan pihaknya memberikan berbagai kemudahan. Mulai dari membuat desain, mencetak kemasan sampai pada harga. Bahkan, IKM-UKM yang mendaftarkan untuk difasilitasi, selain dapat harga subsidi juga diberikan mencetak sesuai dengan kemampuannya. Bahkan, pihak DDC memberikan sistem pengambilan orderan secara bertahap. Semua pelayanan ini untuk mendorong perkembangan UKM-IKM lebih pesat. (sta)