Denpasar (Bisnis Bali) – Mushroom atau jamur, merupakan salah satu bahan makanan yang bisa dibuat berbagai macam olahan. Seperti camilan yang kini kian diminati konsumen. Pasalnya, produk ini bisa diolah menjadi bakso, sate, pepes, nugget, burger, crispy, hingga fried, yang kini kian diminati kaum vegetarian sebagai life style (gaya hidup).
Menurut Artini, salah seorang pebisnis kuliner berbahan jamur tiram, di kawasan Denpasar, Rabu (13/9), bakso, sate hingga fried pada umumnya terbuat dari daging, baik daging ayam, kambing, babi hingga sapi. Namun kini, pihaknya mulai memanfaatkan jamur tiram sebagai pengganti daging dalam pembuatan menu atau camilan ini. ‘’Inovasi ini kami pilih, karena pada dasarnya jamur memiliki tekstur yang hampir sama dengan daging. Ternyata pilihan kami sangatlah tepat, cita rasa jamur tidak kalah enak dengan camilan berbahan daging,’’ ungkapnya.
Katanya, omzet jutaan rupiah per minggunya bisa diraihnya melalui inovasi olahan jamur tiram yang ditawarkannya kepada masyarakat. Kondisi ini menjadi bukti nyata, bahwa aneka makanan olahan jamur mulai mendapatkan tempat tersendiri di hati para konsumen.
‘’Peluang bisnis olahan jamur tiram masih terbuka di Bali. Kami menawarkan cita rasa, mudah pembuatan, efisien, pasar luas, dan kualitas yang tak kalah dengan olahan modern lainnya, krama Bali juga mampu membuka usaha olahan jamur tiram dengan harga yang lebih terjangkau,’’ jelasnya. (aya)