Singaraja (Bisnis Bali) – Lembaga Perkreditan Desa (LPD), merupakan lembaga keuangan milik desa yang mampu menggairahkan perekonomian di pedesaan. Selain itu, pergerakan LPD yang ruang lingkupnya berada di Desa Adat, juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan krama adat itu sendiri.
Terbukti dari sekian banyak LPD yang ada di Kabupaten Buleleng, sudah sebagian besar mengalami peningkatan laba yang terus meningkat. Oleh karena itu, penguatan LPD terus dilakukan, baik dari program kerja hingga kesiapan SDM baik staf hingga pengurus LPD.
Seperti salah satu LPD yang ada di Kecamatan Sukasada yakni, LPD Desa Pakraman Sangket. Merupakan LPD swadaya pertama di Bali, yang berdiri pada saat krisis moneter melanda negeri ini. Bahkan, LPD tersebut saat ini sudah mampu menunjukkan kemajuan dari tahun ke tahunnya, terbukti LPD Sangket dengan pertumbuhan aset per 30 Desember 2016 mencapai Rp 12.973.540.852 dan perolehan laba tersebut kami serahkan sebanyak 20 persen untuk dana pembangunan kepada Desa Adat, jelasnya. Made Budiasa ,S.E, Kepala LPD Desa Pakraman Sangket, Kecamatan Sukasada, ketika di wawancarai Bisnis Bali mengatakan, apapun yang menjadi program untuk kemajuan LPD kedepan tentu akan diikutinya sebagai bentuk kekuatan dalam memberikan pelayanan masyarakat di desa pakraman, apalagi ditengah persaingan yang cukup ketat dengan banyaknya lembaga keuangan di Buleleng pihaknya memiliki optimisme kedepan LPD tetap menjadi lembaga keuangan masyarakat di Desa Pakraman Sangket.
Ia mengungkapkan, LPD Go Digital di Bali sangat memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan LPD khususnya, dalam pelayanan terhadap nasabah. Maka dari itu, Go Digital ini nantinya pasti akan diterapkan, hanya saja hingga saat ini pihaknya masih perlu kesiapan khususnya dari SDM. “Tentu sebelum memutuskan untuk Go Digital kami harus melihat situasi terutama kesiapan SDM dan mengoperasikan sistem tersebut nantinya, tapi kedepan pasti harus Go Digital,” ungkapnya. (ira)