Gianyar (Bisnis Bali) – Bali Mula Unik (BMU) terletak Banjar Pujung Kaja, Desa Sebatu, salah satu daya tarik pariwisata di Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar. BMU kombinasi antara wisata spiritual dan wisata alam yang memiliki suasana sejuk.
Pengelola Bali Mula Unik, Nyoman Cendikiawan mengatakan, di lokasi BMU tumbuh aneka tumbuhan lokal termasuk yang langka menciptakan suasana sejuk dan damai. Aura spiritual mengundang setiap orang untuk berada di areal ini.
Dipaparkannya, masyarakat dan wisatawan sering memanfaatkan BMU untuk melakukan meditasi dan yoga. Di areal Timur kawasan wisata BMU terdapat sebuah Pura Taman Nirhyra Sudamala Jelantik.
Pura ini memiliki dua pancoran yang airnya dipercaya sebagai tempat melukat (membersihkan diri secara niskala) dan pancoran satunya lagi untuk penyembuhan. Setiap hari-hari suci, seperti Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon dan hari suci lainnya masyarakat Bali selalu ramai melukat di pancoran tersebut.
Masyarakat percaya air pancoran itu dapat menyembuhkan sakit perut, cacar, melancarkan kencing, tensi tinggi dan penyakit lainnya. Air pancoran ini juga bisa diminum langsung setelah melalui hasil cek laboratorium. Masyarakat yang hendak melukat, mulai dengan menghaturkan sesajen lalu mandi di pancoran selanjutnya melakukan persembahyangan. Jika merasa haus, pengunjung bisa mengambil air pancoran dalam kemasan botol.
Di areal pura ini, wisatawan sering melakukan yoga. Wisatawan bisa menginap di sebuah pondok (rumah) tradisional di bawah Pura tersebut.
Lebih lanjut Cendikiawan mengatakan di BMU juga sedang dibuat 5 unit vila joglo. Pada bulan Agustus BMU dipenuhi wisatawan mancanegara.
Nyoman Cendikiawan menyampaikan
Wisatawan yang ingin suasana malam penuh kenangan, mereka bisa melakukan kemah di areal yang telah disiapkan di bawah pondok-pondok itu. Pengelola menyiapkan segala perlengkapan kemah, seperti tenda dan api unggun. Jika ingin masak sendiri, petugas akan menyiapkan berbagai perlengkapannya. Mereka bisa memesan pada petugas yang ada di sana.
Jika menuruni area Bali Mula Unik, maka akan sampai di tempat yang sangat indah baik untukselfie. Lokasinya berada di atas Tukad Wos dengan jembatan klasik terbuat dari kayu yang sangat kuat. Di pinggir jembatan itu, dibatasi dengan kayu-kayu lokal yang kuat.
Pengunjung bisa berfoto ria denga latar belakang sungai. Setiap hari, setelah jam pulang sekolah para remaja sudah ramai berfoto ria bersama teman-temannya.
Sementara bagi mereka yang memiliki waktu panjang, akan memanfaatkan sungai untuk bermain tubing.
Cendikiawan yang juga tokoh Desa Adat Telepud menambahkan pengunjung juga bisa berfoto berbasah-basah dibawah air terjun Yeh Santen dan bermain air dengan menggunakan ban bekas. Anak-anak muda biasa berfoto dengan latar belakang air terjun yang ada. “Selain pengunjung lokal, dan wisatawam domestik, wisatawan mancanegara semakin meramaikan BMU ,” tambahnya. (kup)