Denpasar (Bisnis Bali) – Sesuai harapan Bank Indonesia, kalangan perbankan memastikan sudah melakukan pemulihan gangguan sistem keuangan akibat anomali satelit Telkom 1. Gangguan di anjungan tunai mandiri (ATM) juga sudah teratasi.
Wakil Pemimpin Wilayah BRI Denpasar yang membawahi Bali, NTT, NTB, Arif Wicaksono di Sanur, Senin (4/9) kemarin mengatakan, total ATM BRI se-kanwil Bali-Nusra mencapai 1.325 ATM, sedangkan di wilayah Bali saja jumlah ATM BRI mencaapai 682 ATM.
“Untuk wilayah Bali saja, terdapat 12 ATM yang terdampak, namun langsung bisa dionline-kan kembali pada 27 Agustus 2017. Saat ini sudah teratasi dengan baik,” katanya.
Ia mengakui, akibat bergesernya satelit Telkom 1, terdapat 16 ATM di wilayah kerja Kanwil BRI Denpasar (Bali-Nusra) yang terdampak (offline). Hal-hal yang dilakukan oleh bank BUMN tersebut untuk mengatasi offline-nya ATM dengan melakukan pointing ke Satelit BRIsat milik Bank BRI secara permanen.
“Bank sudah memindahkan ke jaringan lain. Kecilnya jumlah ATM milik kami yang terdampak kejadian tersebut karena sebagian besar ATM BRI sudah menggunakan Satelit BRISat Milik BRI,” ucapnya.
Seperti diketahui BI berharap pemulihan gangguan sistem keuangan dan perbankan akibat anomali Satelit Telkom 1 dapat selesai tepat waktu pada 10 September sesuai perkiraan PT Telekomunikasi Indonesia. BI juga berharap perbankan harus memiliki rencana keberlangsungan bisnis seperti memiliki jaringan alternatif selain jaringan utama sebagai bentuk kehati-hatian agar layanan kepada masyarakat tidak terganggu.
BI pun berjanji akan terus memantau perkembangan pemulihan gangguan ini dan terus berkoordinasi dengan perbankan maupun lembaga-lembaga terkait.
Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai di masyarakat, BI terus mendukung ketersediaan uang tunai di perbankan dan memastikan sistem transfer di perbankan berjalan normal.(dik)