Singaraja (Bisnis Bali) – Tepung mocaf yaitu tepung singkong yang dibuat Kelompok Tani Ternak Kerti Winangun Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, memiliki keunggulan dari segi nutrisi. Tepung mocaf bisa digunakan untuk mengganti tepung terigu dan membuat berbagai olahan kuliner yang baik untuk kesehatan.
Produk tepung mocaf ke depannya dapat digunakan untuk menganti tepung terigu sebagai salah satu bahan dalam membuat makanan.
Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali (BPTP Balitbangtan-Bali), AAN Badung Sarmuda Dinata memaparkan, tepung mocaf ternyata memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik daripada tepung terigu. “Tepung mocaf memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga dapat mengurangi penyerapan kolesterol, mengencerkan toksin dan meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek. Kandungan enzim yang diperoleh selama proses fermentasi mempunyai efek probiotik yang membantu pertumbuhan mikroba di dalam membantu pencernaan pada usus,” katanya.
Nutrisi tersebut penting terutama untuk anak berkebutuhan khusus (autis) yang pada umumnya memiliki gangguan pada sistem pencernaan. Dibandingkan tepung terigu, tepung mocaf merupakan bahan makanan gluten free (tidak mengandung gluten) sehingga aman untuk para penderita alergi gluten (celiac). “Penyakit celiac adalah penyakit yang mengganggu saluran pencernaan, sehingga tak bisa menyerap nutrisi secara baik,” katanya.
Mocaf juga mengandung antioksidan yang tinggi yakni sebesar 17,26 persen yang dapat melindungi sel-sel terhadap efek radikal bebas. Dengan mengonsumsi kuliner olahan dari tepung mocaf akan dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan mengurangi ketergantungan produk tepung terigu yang pada umumnya diperoleh dari impor.
“Setelah menghasilkan tepung mocaf ini, Kelompok Wanita Tani di Desa Bukit juga mulai memproduksi aneka kuliner berupa kue tradisional dan kue kering untuk dipasarkan. Hal tersebut tentunya dapat memberikan penghasilan tambahan bagi para petani,” katanya.
Kelompok Wanita Tani Sekar Sari Desa Bukti Kabupaten Buleleng yang dipimpin Ni Nyoman Carmi memproduksi kue basah dan kue kering yang disukai konsumen. “Saat ini kami berproduksi masih tergantung dari orderan, kalau ada yang order, baru kami produksi. Karena pemasaran masih menjadi kendala,” katanya. (pur)