Tabanan (Bisnis Bali) – Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya menghadiri ritual Penglukatan Massal Banyu Pinaruh, Baruna Astawa dan Pelepasan Tukik di Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan Minggu (20/8). Acara yang diprakarsai oleh Paiketan Daksa Dharma Sadhu (PDDS) pada hari itu diikuti sekitar 2.000 orang yang terdiri dari siswa dan masyarakat umum.
Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa, I Made Dirga, I Gede Putu Desta Kumara, I Wayan Eddy Nugraha Giri, Kadis Perikanan Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, Camat Tabanan, Putu Arya Suta, serta tokoh masyarakat setempat.
Wabup Sanjaya dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Panitia penyelenggara atas berlangsungnya kegiatan positif ini. “Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Tabanan mengucapkan terima kasih kepada PDDS yang telah membuat kegiatan yang sangat positif dan mulia ini,” ujarnya.
Dikatakannya, selaku umat beragama kegiatan Banyu Pinaruh bukan hanya sebagai wacana saja di sekolah, namun generasi muda harus memahami makna Saraswati dan Banyu Pinaruh itu sesuai hakikatnya dan menjalankan praktiknya.
“Dengan Ritual ini kita bersama-sama melakukan pembersihan diri, bersihkan hati dan pikiran, dekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, lakukan yadnya dengan baik, baik secara individu ataupun massal,” katanya.
Lanjut Sanjaya, bahwa di dalam rangka mewujudkan Tabanan Serasi, Tabanan yang sejahtera, aman dan berprestasi, memang tugas pemerintah mengawal program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana ( RPJMD-SB dalam bingkai Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) khususnya bidang adat agama dan budaya.
“Tugas kami mengawal program seperti ini. Ini adalah implementasi dari Program RPJMD-SB dalam bingkai PPNSB khususnya dalam bidang adat, agama, dan budaya untuk mewujudkan Tabanan Serasi, Tabanan yang Sejahtera Aman dan Berprestasi,’’ ungkapnya.
Di kesempatan tersebut, Wabup Sanjaya juga melepas 372 ekor tukik, bersama para anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Kadis Perikanan dan peserta melukat massal. Dikatakan pelepasan 372 ekor tukik, terkait dengan peringatan HUT ke-72 RI. Di samping itu juga sebagai upaya pelestarian dan pelepasliaran tukik kembali ke habitatnya. ”Di hari yang baik ini kita lepas 372 ekor tukik. Jumlah 372 kami ambil terkait peringatan HUT ke-72 RI. Ini adalah salah satu upaya pelestarian alam dan lingkungan, serta upaya pelepasan tukik kembali ke habitatnya,” ujarnya
Sebelumnya, Ketua Panitia Acara, I Made Astawa, mengatakan, ini merupakan kegiatan Banyu Pinaruh di Yeh Gangga sudah diselenggarakan pihaknya sebanyak 5 kali, dengan jumlah peserta sekitar 2.000 (dua ribu) orang. “Ini kelima kalinya kami laksanakan dengan peserta sekitar 2.000 orang. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir, khususnya Wakil Bupati Tabanan, ” ucapnya.
Upacara Penglukatan Banyu Pinaruh massal dan Baruna Astawa tersebut dipuput oleh lima sulinggih, di antaranya Ida Pandita Empu Siwa Putra Sanatana Daksa Manuaba dari Griya Utu Penebel, Ida Pandita Empu Trinata Daksa Manuaba dari Geria Kukuh, Kerambitan, Ida Pandita Empu Dwi Darma Daksa Manuaba Geria Mandung, Kerambitan, Ida Pandita Empu Sadhu Eka Jaya Parteka Dukuh Prabu dari Geria Gadungan, Selemadeg Timur, dan Ida Pandita Empu Siwa Putra Parama Manik Kusuma Manuaba Dari Geria Baturiti, Kerambitan. (man)