Tabanan (Bisnis Bali) – Serangan hama tungro telah membuat sejumlah petani di wilayah subak Sungi I Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan mengalami gagal panen. Ironisnya, gagal panen ini terjadi hampir lebih dari setengah total luasan tanam yang ada di areal subak tersebut.
Pekaseh Subak Sungi I Tempek Aya, I Wayan Nadri, belum lama ini mengungkapkan, beberapa luasan tanam dari total luasan tanam padi di subak Sungi I Tempek Aya yang mencapai 80 hektar mengalami gagal panen akibat seragan hama. Imbuhnya, persentase kondisi serangan hama ini bahkan sudah menyebar di hampir setengan lebih dari total luasan yang ada.
“Hampir 60 persen dari total 80 hektar luasan sawah di sini (subak Sungi I) mengalami gagal panen,” tuturnya.
Nadri menjelaskan, gagal panen ini diakibatkan oleh meningkatnya serangan hama tungro, seiring dengan tingginya kelembaban arel tanam sebagai dampak dari tingkat curah hujan yang tinggi terjadi belakangan ini. Katanya, terkait serangan hama tungro ini, sudah melaporkan ke penyuluh lapangan dan diharapkan akan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.
Paparnya, gejala utama penyakit tungro terlihat pada perubahan warna daun terutama pada daun muda berwarna kuning oranye dimulai dari ujung daun. Daun muda agak menggulung, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil dan pertumbuhan terhambat.
Akuinya, serangan hama tungro tersebut awalnya tersebar mengelompok pada areal pertanaman padi, sehingga hamparan tanaman padi terlihat bergelombang karena adanya perbedaan tinggi tanaman antara tanaman sehat dan tanaman sakit.
“Dari serangan awal tungro yang hanya mengelompok tersebut, akhirnya meluas ke petakan sawah petani lainnya, sehingga gagal panen,” ujarnya. (man)