Denpasar (Bisnis Bali) – Kredit ultra mikro yang akan disalurkan pemerintah melalui PNM dan Pegadaian akan berimbas terhadap lembaga keuangan dan perbankan. Ketua DPD Perbarindo Bali, Ketut Wiratjana, Jumat (18/8) mengatakan, menyikapi banyak lembaga keuangan yang menyasar sektor mikro, bank perkreditan rakyat (BPR) dituntut makin siap bersaing.
Ia mengungkapkan, pembiayaan ultra mikro ini tidak beda jauh dengan kredit usaha rakyat (KUR) dari sisi bunga. Kredit ultra mikro ini langsung menggunakan dana pemerintah yang disalurkan ke sektor mikro.
Ia menjelaskan, di setiap kesempatan Perbarindo sudah mengingatkan BPR di Bali untuk siap menghadapi persaingan yang makin ketat. Setiap tahun, tiap bulan dan bahkan tiap minggu terjadi perubahan situasi yang menuntut BPR bersaing ketat. Ini terutama persaingan BPR dengan lembaga keuangan tentu akan makin ketat.
Dipaparkannya, dalam dunia bisnis, jajaran direksi dan manajemen BPR harus siap bersaing. Pelaku industri BPR tentu wajib menyikapi persaingan tersebut.
Lebih lanjut dikatakannya, BPR wajib mengantisipasi setiap perubahan situasi dan kebijakan keuangan. Tantangan buat BPR akan datang berulang-ulang sehingga menuntut BPR tangguh menghadapi persaingan.
Menurutnya, dalam menghadapi tantangan yang berulang, BPR wajib melakukan penguatan ke dalam. Pertama BPR wajib melakukan persiapan diri melakukan penguatan sumber daya manusia (SDM). (kup)