Bangli (Bisnis Bali) – Guna meningkatkan perekonomian melalui pengurangan pengangguran dan mengentaskan kemiskinan, Pemkab Bangli melalui Dinas Koperasi, UMKM, Nakertrans Kabupaten Bangli melaksanakan pelatihan membuat dupa.
“Pelatihan diikuti 30 masyarakat di Bangli selama 5 hari. Kegiatan ini bertujuan menciptakan ruang kerja dan dapat mendorong perekonomian,” ungkap Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli, Drs. I Dewa Gede Suparta, M.M., Jumat (11/8).
Dewa Gede Suparta menegaskan, perekonomian global saat ini sedang lesu. Di samping itu, jumlah pengangguran makin bertambah, termasuk di Bangli masih cukup banyak pengangguran. Untuk mengantisipasi bertambahnya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, maka pemerintah memfasilitasi menciptakan wirausaha baru, dengan melaksanakan pelatihan membuat dupa.
”Kami sekarang ini melatih 30 orang dari 10 desa yang ada di 4 kecamatan seluruh Bangli, di antaranya Desa Suter, Kedisan, Buahan, Abuan, Tiga, Tamanbali, Pengotan, Kel. Cempaga, Tembuku dan Peninjoan. Dari masing-masing desa kami ikutkan 3 peserta, sehingga terjadi pemerataan. Ke depan, kami tetap merencanakan untuk memberikan kesempatan yang lainnya, sehingga makin banyak ada wirausaha baru di Bangli,” katanya.
Dewa Suparta menambahkan, Pemkab Bangli berkomitmen memajukan perekonomian dengan mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran, karena dua sektor tersebut mampu mempengaruhi perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan fasilitasi beraneka pelatihan akan mampu mendorong masyarakat untuk membuat lapangan pekerjaan. “Dengan pelatihan membuat dupa, kami harapkan peserta membuka usaha dupa dan mampu mandiri, sehingga dengan berkembangnya usaha dapat merekrut tenaga kerja, kemudian kesejahteraan masyarakat juga meningkat,” katanya. (sta)