Tabanan (Bisnis Bali) – Bayang-bayang perlambatan ekonomi yang dibarengi dengan melemahnya daya beli konsumen tak menyurutkan sejumlah kalangan perbankan untuk membuka peluang menggelontorkan kredit kepada calon debitur baru. Meski begitu, perbankan sangat berhati-hati dalam penyaluraan kredit saat ini.
“Kami tetap menyalurkan kredit kepada pelaku-pelaku usaha atau debitur baru. Cuma dengan melihat realita di lapangan dengan lesunya ekonomi ini, kadang sejumlah debitur yang sudah memiliki kredit modal kerja dan memiliki kelonggaran penarikan. Mereka pun masih berpikir untuk memanfaatkan dana tersebut,” tutur Kepala Bank BPD Bali Cabang Tabanan, IB Ary Wijaya Guntur, belum lama ini.
Ia menerangkan, hingga saat ini semua pengajuan kredit masih bisa diterima, namun memang dari sisi perbankan untuk menyikapi pengajuan kredit tersebut dilakukan lebih hati-hati atau memang dilakukan verifikasi secara mendalam. Itu juga tercermin dari pertumbuhan kredit pada tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, meski peningkatannya tidak signifikan.
Jelas Ary, di sisi lain pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan upaya menekan posisi kredit bermasalah sehingga posisi laba bisa terpenuhi. Salah satunya, itu dilakukan dengan pemantauan terhadap penyaluran kredit yang sudah berjalan selama ini. Sambungnya, itu termasuk juga pemantauan terhadap pembayaran debitur yang masuk dalam kategori lancar, selain juga melihat tren perkembangan usaha dari nasabah yang ada selama ini.
“Bila ada indikasi penurunan dari usaha nasabah bersangkutan, pemantauan itu kami akan coba menggali informasi terkait permasalahan yang dihadapi debitur untuk dicarikan solusi,” ujarnya. (man)