Denpasar (Bisnis Bali)- Semangat LPD untuk mampu bersaing di era digital saat ini telah terbukti, dilihat dari makin banyaknya LPD yang telah menuju go-digital. PT Ussi sebagai lembaga kerja sama BKS-LPD Bali dalam hal digitalisasi LPD, telah mencatat hingga saat ini tercatat 44 LPD di Bali sudah go-digital.
Menejer Area PT Ussi, Nihin Solihin, saat ditemui, Rabu (9/8) kemarin mengatakan, sebelumnya tercatat hanya 25 LPD yang telah go-digital yang menggunakan beberapa jenis produk seperti IBS Collect, SMS LPD (SMS Banking) dan LPD Mobile atau sering dikenal dengan mobile banking. “Hingga saat ini 44 LPD sudah aktif menggunakan layanan digital tesebut, serta beberapa LPD masih dalam proses,” katanya.
Dari ketiga produk go-digital tersebut, dijelaskannya, tidak semua LPD mengaktifkan ketiga produk pada pelayanannya. Secara rinci penggunaan IBS Collect aktif digunakan oleh 28 LPD, kemudian penggunaan LPD mobile digunakan 18 LPD serta untuk SMS LPD paling banyak digunakan yaitu 41 LPD. “Ada beberapa LPD memang menggunakan ketiga layanan ini, namun ada yang hanya memilih mengaktifkan satu atau dua produk dari ketiga layanan tersebut,” katanya.
Dijelaskannya kembali, LPD yang paling banyak telah meluncurkan produk go-digital adalah, di wilayah Kabupaten Gianyar sebanyak 12 LPD, kemudian urutan kedua yaitu Kabupaten Karangasem 9 LPD, selanjutnya Kota Denpasar 7 LPD. Kemudian Kabupaten Badung dan Tabanan masing-masing 4 LPD yang telah menggunakan sistem ini, dilanjutkan 3 LPD di Kabupaten Klungkung, 2 LPD di Kabupaten Jembrana dan Bangli dan 1 LPD di Kabupaten Buleleng.
Selain layanan go-digital, layanan core system LPD juga telah digunakan oleh LPD yang tercatat sekitar 300 LPD sudah menggunakan layanan tersebut. Core System ini dikatakannya mampu mempermudah LPD dalam pembukuan yang tidak lagi secara manual namun telah tersistem dalam komputer. (wid)