Denpasar (Bisnis Bali) – Triwulan III 2017 Badan Pusat Statistik (BPS) Bali memprediksi indeks tendensi konsumen (ITK) akan membaik, meskipun dengan level optimisme yang lebih rendah dibanding triwulan II 2017. ITK Pulau Dewata diperkirakan hanya mencapai 103,74 pada triwulan III nanti.
“Keyakinan akan membaiknya kondisi perekonomian mendatang tidak terlepas dari keyakinan akan meningkatnya pendapatan rumah tangga,” tutur Kepala BPS Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Selasa (8/8) kemarin.
Pertimbangannya, triwulan III biasanya merupakan puncak kunjungan wisatawan yang bisa jadi membentuk keyakinan konsumen, sehingga indeks perkiraan pendapatan kemungkinan naik mencapai 108,38. Di sisi lain diakuinya, dari sisi konsumsi, konsumen akan sedikit membatasi konsumsinya, terlihat dari indeks rencana pembelian barang tahan lama (PBTL) yang diperkirakan hanya 95,62.
Jelas Adi, ITK adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan BPS survai tendensi konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. ITK disusun berdasarkan beberapa komponen yang terkait dengan ekonomi rumah tangga seperti penghasilan, pengaruh inflasi atau kenaikan harga terhadap kemampuan konsumsi serta tingkat konsumsi barang dan jasa pada triwulan bersangkutan.
“Nilai indeks yang dihasilkan berada pada rentang 0 sampai 200. Nilai lebih dari 100 mencerminkan terjadinya perbaikan kondisi ekonomi konsumen dan demikian sebaliknya,” ujarnya.
Sementara itu, pada triwulan II 2017 ITK secara umum mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tendensi positif konsumen tercermin dari angka ITK di triwulan ini yang tercatat mencapai 110,81. Sambung Adi, level optimisme juga mengalami peningkatan pada triwulan ini. Kenaikan pada level optimisme ditunjukkan dengan ITK yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (triwulan I 2017) lalu yang tercatat 103,91.
Tambahnya, tendensi yang tercatat pada triwulan ini merupakan sinyalemen positif bagi ekonomi konsumen, mengingat tingkat optimisme akan membaiknya kondisi perekonomian pada triwulan II tahun 2017 tercatat lebih tinggi dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (108,78). Dilihat lebih jauh ke periode sebelumnya peningkatan ITK dari triwulan I ke triwulan II memang pola yang wajar. (man)