Denpasar (Bisnis Bali) – Perlambatan ekonomi 2017 tentunya akan berdampak pada aktivitas bank perkreditan rakyat (BPR). Sekretaris DPD Perbarindo Bali, Ketut Komplit Jumat (4/8) mengatakan, BPR bisa mengandalkan perkembangan sektor pariwisata untuk mendorong pertumbuhan usaha BPR.
Ia mengungkapkan, dalam perlambatan ekonomi tantangan BPR menjadi makin berat. BPR harus bersaing menjadi pemenang. Dalam kondisi ekonomi melambat perbankan termasuk BPR harus menggarap sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Pariwisata menjadi bagian leading sector bagi pendapatan asli daerah (PAD) di Bali.
Komisaris BPR Nusamba ini memaparkan, sektor pariwisata yang terus tumbuh diharapkan menopang sektor UMKM. Walaupun terjadi perlambatan, sektor UMKM tetap eksis menopang aktivitas pariwisata.
Lebih lanjut dikatakannya, BPR bisa optimal menggarap sektor UMKM. Hal ini terutama UMKM penopang pariwisata. Pariwisata tumbuh, sektor perbankan diharapkan tetap tumbuh walau secara nasional ekonomi mengalami perlambatan.
Menurutnya, pertumbuhan BPR di tahun 2016 di kisaran 15 persen. Sekarang ini pertumbuhan BPR di atas 10 persen. “Dengan kepercayaan masyarakat, BPR bisa mendorong pertumbuhan menjadi di atas 15 persen,” katanya. (kup)